Sudah Diterapkan Sejak Lama, Pemkot Surabaya Siap Terapkan Deep Learning
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan kesiapannya untuk menerapkan metode pembelajaran mendalam atau deep learning yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen). Pihaknya mengaku bahwa metode ini telah diterapkan di Surabaya jauh sebelum adanya kebijakan pusat.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Putri Aisyah Mahanani mengatakan bahwa konsep deep learning di Surabaya berjalan melalui program Sekolahe Arek Suroboyo. Program itu menerapkan tiga prinsip.
“Ada Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. Program Sekolahe Arek Suroboyo telah menerapkan prinsip tersebut dengan konsep Aman, Kreatif, Edukatif, dan Kegotong-royongan," ujar Putri, Senin 24 Februari 2025.
Menurut dia, program itu menjadi bagian dari metode pembelajaran SD dan SMP di Kota Pahlawan. Terutama dalam membangun lingkungan belajar yang aman dan mendukung pembelajaran karakter.
"Kegotong-royongan itu adalah kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan anak-anak yang berkualitas," tambahnya.
Karenanya, Pemkot merasa sudah siap jika metode itu diterapkan. Namun, Dispendik masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kemdikdasmen terkait pelaksanaan deep learning secara nasional.
"Secara garis besar, isinya sama. Tapi nanti kalay kementerian minta lebih dalam lagi, tinggal kami tambahkan. menambahkan apa. Cuma secara garis besar intinya sama," jelasnya.
Terkait kesiapan tenaga pendidik, Putri memastikan bahwa guru-guru di Surabaya telah dibekali dengan pelatihan yang sesuai dan memadai. Namun, salah satu tantangan yang dihadapi adalah kurangnya guru inklusi. Terlebih, seluruh sekolah negeri SD-SMP di Surabaya harus berkonsep inklusi.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya menambahkan pelatihan bagi guru inklusi. Tujuannya agar para siswa bisa berbaur dengan seluruh temannya dan membangun suasana belajar-mengajar tanpa diskriminasi.
Advertisement