Pemkot Surabaya Mulai Lakukan Integrasi Data Pendidikan dan Kependudukan
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai melakukan integrasi data pendidikan dan kependudukan untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian dan haknya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, data yang terintegrasi antara pendidikan dan kependudukan ini memungkinkan pemerintah untuk mengetahui kondisi aktual setiap anak.
Setiap intervensi yang diberikan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun hak-hak anak lainnya, dapat dilaksanakan dengan maksimal dan sesuai kebutuhan.
"Melalui kerjasama ini, kami ingin memastikan bahwa data anak-anak dapat teradministrasi dengan baik. Dengan program Nasi Ikan (Layanan Integrasi Data Pendidikan dan Kependudukan), kami dapat mengintegrasikan data pribadi anak, termasuk latar belakang pendidikan dan talenta mereka," ujarnya, Sabtu 5 Oktober 2024.
Selain mengurangi beban administrasi di sekolah-sekolah, Yusuf mengharapkan, integrasi itu juga mempermudah orang tua dalam mengurus dokumen penting, seperti Kartu Identitas Anak (KIA) dan akta kelahiran.
Dengan integrasi data yang lebih baik, sekolah diharapkan tidak lagi menghadapi kesulitan dalam permintaan data dari berbagai pihak.
“Data yang terintegrasi akan mencakup semua informasi penting, mulai dari tanggal lahir hingga nama orang tua, yang akan memudahkan proses pendaftaran dan administrasi lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kualitas data yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya.
Dengan sistem yang lebih tertata, diharapkan tidak ada lagi data hilang atau terulang, terutama saat anak-anak menginjak usia 17 tahun ketika hendak mengurus KTP.
“Dengan adanya program Nasi Ikan, Surabaya berkomitmen tidak hanya menjadi kota yang ramah anak, tetapi juga kota yang memberdayakan dan melindungi generasi penerusnya. Visi besar program ini adalah memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, terlepas dari latar belakang sosial atau ekonomi mereka,” jelasnya.
Eddy menambahkan, program ini selaras dengan tujuan global untuk menciptakan kota layak huni yang inklusif dan memastikan bahwa setiap anak di Surabaya memiliki masa depan yang terjamin.
“Dengan peluncuran Nasi Ikan, Surabaya menunjukkan komitmennya untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan layanan publik dan mendukung kebutuhan pendidikan anak-anak di kota ini,” pungkasnya.