Pemkot Surabaya Minta Pedagang Takjil Tak pakai Kantong Kresek
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, mengatur agar para pedagang takjil tidak menyediakan kantong plastik. Mereka bakal terkena sanksi administrasi, apabila tidak menghiraukan aturan itu.
Diketahui, Pemkot Surabaya melalui Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan sejak 15 Maret 2023, tentang Imbauan Bulan Ramadan Tanpa Sampah, yang sudah disebarkan ke jajaran terkait.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menyarankan agar para pedagang takjil tidak lagi menggunakan kantong plastik. Oleh karena itu, para pembeli diharuskan membawa tas sendiri.
"Kami sarankan tidak pakai plastik. Pembeli bawa tas yang bisa dipakai berkali-kali, ayo belaja," kata Eri di Gedung Siola, Sabtu, 18 Maret 2023.
Menurut Eri, pelarangan penggunaan kantong plastik tersebut untuk menghindarkan dari buang sampah sembarang. Sebab hal tersebut, bisa diminimalisir dengan memakai tas belanja.
"Kebersihan itu sebagian dari iman, berarti kalau mau mewujudkan itu ya jangan buang sampah sembarangan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, hingga saat ini sanksi terkait pelanggaran SE tersebut berupa administrasi.
“Pasti (ada sanksi), masih administrasi, karena kita enggak mau ganggu perekonomian Surabaya. Kalau sanksi memberatkan yang jual yang enggak punya wadah dan lain-lain,” kata Hebi.
Sanksi tersebut, kata Hebi, dikenakan khusus untuk pedagang yang masih menyediakan kantong kresek. Sedangkan, penjual yang menggunakan tempat plastik masih diperbolehkan.
“Sementara tas kresek dulu saja (yang dilarang), kalau wadah es, sedotan itu, masih bisa cuman ke depan enggak boleh, pas bagi takjil itu. Kalau bisa pakai wadah yang bisa dipakai berulang-ulang,” jelasnya.
Hebi mengungkapkan, aturan tersebut keluar lantaran naiknya jumlah timbunan sampah setiap momen Ramadhan. Oleh karena itu, ia meminta agar SE terkait sampah turut disosialisasikan, oleh Lurah, Camat.
“Setiap hari normalnya 1500-1600 ton, pas puasa pasti melebihi apalagi pas mau Idul Fitri kenapa bisa sampai 400-500 ton," ucapnya.