Pemkot Surabaya Minta Masyarakat Tak Isolasi Mandiri di Rumah
Pemerintah Kota Surabaya memastikan, hingga saat ini kapasitas Hotel Asrama Haji (HAH) sangat mencukupi untuk menampung pasien Covid-19 dari Kota Pahlawan. Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto meminta agar warga yang positif tanpa gejala pun bergejala ringan, bisa memanfaatkan fasilitas sebagai tempat isolasi, alih-alih isolasi mandiri di rumah.
Menurutnya, kasus terbanyak terjadi di klaster keluarga. Total dari 150 sampel kasus, 28 persen adalah klaster keluarga. “Nah, dari 150 sampel kasus yang dianalisis itu, sebanyak 68 persen orang terkonfirmasi Covid-19 melaksanakan isolasi mandiri di rumah atau apartemen, 25 persen melaksanakan isolasi di rumah sakit atau tempat yang disediakan pemerintah atau swasta, dan 7 persen di tempat lain,” terang Irvan.
Atas hasil tersebut, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya itu meminta, orang tanpa gejala (OTG) untuk menjalani isolasi di tempat yang disediakan pemerintah. Sebab, ketika isolasi mandiri di rumah atau tempat lain, justru akan menularkan pada orang lain.
“Jadi, untuk sementara kami minta isolasi mandiri di tempat yang telah disediakan pemerintah, seperti di Hotel Asrama Haji (HAH) dan Rumah Sakit Lapangan Indrapura,” ujar Irvan Widyanto.
“Khusus di HAH kami sediakan tiga gedung dan masih ada ratusan kamar yang kosong di sana. Jadi, ayo isolasi di HAH, jangan di rumah atau apartemen. Khawatir tetap menularkan kepada keluarganya,” imbuhnya.
Dari hasil evaluasi, klaster keluarga tersebut terjadi karena masuknya virus dari luar. Misal, ada yang berangkat kerja kemudian ketika di kantor atau sedang makan di luar tidak menerapkan protokol kesehatan padahal ada yang terpapar tapi tidak bergejala. Kemudian ketika kembali ke rumah tanpa protokol kesehatan, berpotensi menularkan virus.
“Oleh karena itu, saya mohon kepada warga, terutama anak muda, kalau tidak penting, tidak usah pergi keluar rumah. Kasihan keluarganya yang ada di rumah, bisa tertular,” pungkasnya.