Pemkot Surabaya Minta Akses Jalan Apartemen Bale Hinggil Untuk Umum
Pemerintah Kota Surabaya meminta manajemen Apartemen Bale Hinggil di Jalan Ir Soekarno (MERR II-C) tidak membuat jalan akses menuju apartemen menjadi milik pribadi melainkan juga bisa digunakan untuk umum.
Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irwan Andeska, di Surabaya, Kamis, mengatakan keputusan tersebut sesuai dengan rekomendasi dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Surabaya.
"Rekomendasi yang dikeluarkan juga sudah ada bentuk denahnya, sehingga pihak Balle Hinggil seharusnya lebih mematuhi rekomendasi yang ada," katanya.
Sesuai rekomendasi berupa gambar, akses masuk ke Balle Hinggi itu memang dari jalur MERR II-C menuju ke Balle Hinggil dan turun je akses jalan di Medokan Semampir arah ke SMAN 20 Surabaya.
Namun kenyataannya, Balle Hinggil hanya membuat akses jalan pribadi yang berbentuk U di depan lobby-nya. Bahkan jalan itu juga berada di atas jalan kampung Medokan Semampir.
Ketua Karang Taruna Medokan Semampir RW 8 M Sholahudin mengatakan pihaknya berharap jika jalan yang dibangun Balle Hinggil itu sesuai gambar DED (detail engginering desain) yang direkomendasikan Pemkot Surabaya.
"Warga yang dari Jl. Ir Soekarno arah utara mau ke Jl Semampir, bisa langsung turun lewat jalan di depan Balle Hinggil. Jadi tidak harus putar balik. Ini membantu warga," katanya.
Apalagi, lanjut dia, di kawasan itu ada SMPN, SMAN, RS Gotong Royong yang bisa diakses lebih cepat jika melalui jalan yang direkomendasikan. "Anak sekolah diuntungkan, begitu juga dengan orang yang akan berobat," ujarnya.
Mendapati hal itu, perwakilan manajemen Apartemen Balli Hinggil Herry Sudibyo menyatakan siap memenuhi rekomendasi perizinan yang dikeluarkan Pemkot dab instansi terkait. Bahkan jembatan itu, dibuka untuk umum bukan hanya akses menuju apartemen saja.
"Pembangunannya akan menyesuaikan rekomendasi izin. Nanti jembatan akan menghubungkan akses jalan dari Jl. Soekarno menuju Medokan Semampir," katanya.
Dalam tahap pembangunan jembatan tersebut, lanjut dia, memang belum bisa diketahui desain aslinya nanti. Menurut Herry, pihak apartemen tidak akan berani menyimpang rekomendasi dan perizinan yang sudah di keluarkan instansi yang berwenang.
"Rekomendasi perizinan akan kita patuhi sesuai DED. Apalagi jembatan itu dibutuhkan oleh masyarakat. Pasti kita tak berani macam-macam," katanya. (ant)