Pemkot Surabaya Jaring Reklame Tak Berizin, Sasar 119 Pedestrian
Pemerintah Kota Surabaya melalui Satpol PP Surabaya secara masif melakukan penertiban papan reklame insidentil maupun permanen. Penertiban tersebut dilakukan dengan cara membongkar objek reklame yang dianggap tak berizin dan melanggar aturan.
Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Kota Surabaya Yudhistira mengatakan, pihaknya menargetkan 119 pedestrian di Kota Pahlawan bersih dari reklame tak berizin.
“Ada 119 pedestrian yang kami sasar, dari Satpol PP Surabaya yang dilakukan oleh Tim Cakra, setiap harinya secara terus menerus adalah menyisir jalan dan membongkar reklame dan spanduk iklan,” katanya, Sabtu 23 Maret 2024.
Satpol PP Surabaya menertibkan reklame yang terbagi menjadi dua jenis, yakni reklame insidentil dan reklame permanen. Jenis reklame insidentil adalah baliho, spanduk, umbul-umbul, serta stiker atau pamflet yang melekat pada tembok.
“Kami juga menertibkan reklame permanen yang kami tertibkan berdasarkan bantuan penertiban (bantib) dari OPD pemberi izin, seperti yang terdapat di minimarket, billboard tiang dengan peragaan, serta billboard tiang menempel pada penerangan,” tambahnya.
Yudhis juga menjelaskan, upaya penertiban reklame tersebut dilakukan berdasar pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2019 tentang Reklame dan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat.
“Penertiban ini sebagai bentuk upaya kami dalam penegakan Perda. Baliho dan pamflet yang biasanya tertempel di pohon, di tiang listrik, di tembok, dan di taman-taman kota itu, sifatnya seperti jamur. Kita tertibkan pagi, tetapi nanti malam sudah ada lagi. Meski begitu, kami terus melakukan penertiban setiap harinya,” tegasnya.
Oleh karena itu, Yudhis mengimbau, masyarakat yang ingin memasang papan reklame, harus memperhatikan perizinan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Untuk para pelaku usaha maupun masyarakat yang ingin menggunakan reklame sebagai bahan promosi, sebaiknya memastikan izinnya terlebih dahulu. Sehingga tidak melanggar aturan dan tidak mengganggu kegiatan masyarakat yang lain,” pungkasnya.
Advertisement