Pemkot Surabaya Jamin Tak Ada Penyelewengan Dana Stunting
Presiden Jokowi merasa heran lantaran ada daerah yang anggaran penanganan stunting lebih banyak digunakan untuk pembiayaan rapat dan perjalanan dibanding menyelesaikan masalah stunting secara nyata.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menjamin bahwa tidak akan ada penyelewengan dana untuk penangganan stunting di Kota Pahlawan.
"Tidak ada anggaran stunting di Surabaya yang tidak jelas. Dibuat kudapan satu orang berapa, dibuat beli vitamin dan susu. Itu sudah jelas ada anggarannya," tegasnya, Jumat, 16 Juni 2023.
Eri Cahyadi memastikan bahwa dana stunting sampai ke Pemkot Surabaya sudah sesuai dengan peruntukannya dan tidak diakumulasi secara global.
"Di Surabaya anggarannya sudah per rekening, kan tidak mungkin anggaran kudapan stunting, lalu digunakan untuk naik pesawat dan lainnya. Tapi saya pastikan di Surabaya tidak ada (penyelewengan)," paparnya.
Eri Cahyadi pun memastikan, anggaran stunting sudah dipetakan sesuai kebutuhannya dan tidak bisa diotak-atik untuk kepentingan lainnya.
"Per rekening sudah terlihat. Atasnya penanggulangan kemiskinan, isinya apa saja, penanggulangan stunting apa saja isinya, kan tidak ada perjalanan dinasnya di sana. Sehingga anggaran bisa dicairkan sesuai kebutuhan rekening yang ada," jelas pejabat berusia 46 tahun ini.
Mengenai berapa anggaran untuk stunting di Surabaya, Eri Cahyadi tak bisa menyebutkan secara gamblang. Ia hanya hanya menyebut anggaran untuk anak di Surabaya adalah 50,2 persen dari total APBD yang berjumlah Rp 11,2 triliun.
"Anggaran anak-anaknya macem-macem ada untuk gizi buruk, kematian ibu, dan anak. Saya lihat global dananya untuk anak, karena stunting tidak bisa dilihat dari satu sisi. Mulai dari pra nikah, nikah, gizi buruk, angka kematian ibu dan anak dan itu saling berhubungan," tandasnya.
Untuk diketahui, angka stunting di Kota Surabaya saat ini mencapai 712 kasus, dengan rincian bayi masih stunting 709 dan 3 lainnya adalah kasus penambahan stunting baru. Adapun penyebabnya adalah penyakit konginetal, kronis, berulang dan tanpa penyakit.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mencontohkan, ada sebuah daerah yang memiliki anggaran penanganan stunting sebesar Rp10 miliar, tetapi dana yang dipakai untuk membeli makanan bergizi tidak sampai Rp2 miliar.
Advertisement