Pemkot Surabaya Intervensi Demi Korban Kecelakaan Tol Mojokerto
Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) memberikan trauma healing bagi korban dan keluarga korban kecelakaan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Menurut Walikota Eri Cahyadi, saat ini trauma healing sudah dilakukan oleh pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
"Teman-teman DP3A sudah ada di masing-masing rumah korban untuk mendampingi setiap anak atau korban, sampai dia merasa traumanya hilang," kata Eri Cahyadi ditemui di kantor Kelurahan Benowo, usai menjenguk korban kecelakaan bus di Tol Mojokerto, Selasa, 17 Mei 2022.
Eri Cahyadi pun menceritakan, saat melakukan kunjungan ke Rumah Sakit (RS) Mojokerto masih ada anak korban kecelakaan yang trauma dan teringat kecelakaan pada Senin, 16 Mei kemarin.
"Karena bagaimana pun kemarin ketika saya di Mojokerto, ada yang masih teringat kejadian itu. Sehingga traumanya muncul betul. Jadi benar-benar harus kita tangani," terangnya.
Selain trauma healing, Pemkot Surabaya juga akan memastikan putra putri korban meninggal akan mendapatkan pendidikan sampai jenjang tertinggi.
"Itu Insya Allah yang akan kita lakukan. Nanti untuk yang ditinggalkan orang tuanya, ditinggalkan ibunya, butuh apa akan kita beri pendampingan dari DP3A, kebutuhan apa yang dibutuhkan," imbuhnya.
Sementara untuk istri yang ditinggalkan suaminya, Pemkot akan memberikan ketrampilan untuk membuka suatu usaha yang modalnya akan di-support Pemkot Surabaya.
"Support terhadap penjualannya sehingga ekonominya bekerja. Karena kalau sudah ditinggal suami jangan sampai ekonominya turun," kata Eri Cahyadi.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah mengusahakan agar perawatan para korban di RS Mojokerto bisa dilanjutkan di RS Surabaya. Hal ini akan memudahkan keluarga korban untuk mengurus keluarganya.
"Karena untuk perjalanan ke sana (RS Mojokerto), keluarga juga masih trauma. Jadi mereka ingin perawatan diteruskan di RS BDH yang dekat dengan Benowo," pungkasnya.