Pemkot Surabaya Lebih Hidupkan Balai RW untuk Layanan Adminduk
Pemkot Surabaya berkomitmen menghidupkan kembali balai RW untuk kegiatan administrasi penduduk (adminduk) pada 2024 ini. Sebelumnya, pada 2023 Pemkot menuntaskan renovasi balai RW sebanyak 1.187 unit.
“Sebenarnya di tahun 2023 itu sudah kita bangun dan sudah kita hidupkan, namun di tahun 2024 ini kita akan lebih masif lagi dalam menghidupkan balai RW. Di Tahun 2024 ini, balai RW akan menjadi tempat pergerakan semua kegiatan, akan menjadi tempat untuk menggerakkan semua kegiatan,” tegas Walikota Eri, Minggu, 7 Januari 2023.
Eri mengatakan, cara Pemkot menghidupkan kembali balai RW adalah dengan memasifkan pelayanan adminduk di balai RW. Bahkan, ia sudah berkomitmen bahwa pelayanan adminduk yang persyaratannya sudah lengkap harus bisa terbit 1x24 jam.
“Saya berharap dengan adanya pelayanan adminduk di balai RW, warga tidak perlu jauh-jauh lagi ke kelurahan atau pun ke kecamatan, karena cukup di balai RW saja,” kata dia.
Selain itu, dalam rangka menghidupkan balai RW, pihaknya juga akan memasifkan pelayanan kepada warga. Bentuknya seperti sinau bareng, ngaji bareng, dan berbagai kegiatan lainnya yang akan digelar di balai RW.
“Dengan cara ini, maka anak-anak di kampung itu akan sibuk dengan berbagai kegiatan, sehingga mereka tidak akan lagi berpikiran untuk nakal, tidak ada lagi geng-geng motor itu,” katanya.
Sementara itu, para orang tuanya akan diberikan kegiatan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan akan ada Puspaga juga di balai RW. Sehingga anak-anaknya belajar di balai RW, dan orang tuanya juga dilatih bagaimana mendidik anak-anaknya dan memelihara keluarganya supaya menjadi keluarga yang sakinah mawaddah marohmah.
“Jadi, mimpi saya di 2024 setiap kampung di Surabaya akan hidup dengan semua kegiatan yang ada di balai RW,” ujarnya.
Selain itu, dengan adanya balai RW, maka Pak RW, Pak RT dan LPMK serta Kader Surabaya Hebat (KSH) bisa semakin masif dalam bersinergi dengan pemkot dan dapat terus memberikan informasi kepada pemkot, terutama soal adanya warga miskin di wilayahnya, ada bayi stunting, ada warga yang tidak bekerja dan semua permasalahan yang terjadi di wilayahnya masing-masing.
“Harapannya, dengan sinergi itu, orang yang miskin bisa keluar dari kemiskinannya, orang yang pra miskin bisa lepas dari pra miskinnya, dan bisa jadi sejahtera. Tentunya, semua itu melalui program padat karya yang sudah kita jalankan selama ini,” tandasnya.