Pemkot Surabaya Gelar Mlaku-mlaku Nang Tunjungan Akhir Pekan Ini
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali akan menggelar acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan pada Minggu 1 Desember 2019 mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, yang membedakan dalam acara kali ini Pemkot Surabaya memberikan penghargaan Award Pahlawan Ekonomi (PE) dan Pejuang Muda (PM) Surabaya 2019 dan Award Kampung Pendidikan Kampung'e Arek Suroboyo (KPKAS) 2019.
"Kita ingin tahu, mereka sudah ngapain aja selama satu tahun ini. Dengan pemberian award ini, mereka akan lebih terpacu untuk menciptakan hal baru," kata Wiwiek, Jumat 29 November 2019 di Balai Kota Surabaya.
Wiwik menambahkan, para anggota PE dan PM ini adalah penggerak ekonomi kreatif di Kota Surabaya. Program tersebut sudah dilakukan pemkot sejak pertama Tri Rismaharini menjabat wali kota. Program itu dilaksanakan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan juga menumbuhkan kewirausahaan.
"Ini program Bu Wali sejak awal menjabat. Sudah banyak orang yang tertolong dengan program ini. Awalnya hanya memiliki penghasilan kurang dari Rp1 juta perbulan, kini sudah ada yang mencapai Rp80 juta per bulan," katanya.
Untuk mendukung program itu, Pemkot Surabaya sudah bekerjasama dengan banyak toko dan gerai untuk diisi produk-produk dari anggota PE dan PM.
"Kita bukan hanya melatih, tapi juga membukakan lahan," katanya.
Wiwiek mangaku, sejak bulan Januari hingga 29 November 2019, nilai transaksi yang sudah dihasilkan para anggota PE dan PM mencapai sekitar Rp6 miliar.
"Itu total uang yang dihasilkan teman-teman ini. Dari produk UMKM yang di jual di toko-toko," katanya.
Wiwiek mengatakan, dalam acara tersebut, juga dihadiri 275 pelaku usaha kreatif yang berasal dari Kota Surabaya. Mereka berasal dari 31 kecamatan di Surabaya. Dari ke-275 pelaku usaha itu ada 110 produk non-makanan minuman (Mamin) dan 165 produk Mamin.
Wiwik berharap warga Surabaya bisa memeriahkan acara tersebut, untuk mendukung majunya produk-produk lokal milik warga Surabaya sendiri.
"Warga harus datang. Bair tahu, apa saja usaha yang dibuat oleh UMKM di Surabaya. Kita tidak kalah dengan produk luar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya, Chandra Oratmangon mengatakan, Award Kampung Pendidikan Kampung'e Arek Suroboyo (KPKAS) 2019 sebagai bentuk apresiasi Pemkot Surabaya terhadap kampung-kampung yang sudah berprestasi dan mampu menumbuhkembangkan minat dan bakat anak di wilayah tersebut.
"Dengan awarding ini, kita akan tahu, kampung mana yang memiliki rasa gotong royong, kerjasama, dan peduli terhadap warganya," kata Chandra.
KPKAS adalah program pembinaan terhadap kampung-kampung di Surabaya agar memiliki kesadaran dan kepedulian untuk menjamin tumbuh kembang anak secara komprehensif dan baik.
"Kita tahu pemkot sangat concern kepada tumbuh kembang dan perlindungan anak-anak Surabaya. Apalagi Surabaya sudah diakui sebagai Kota Layak Anak (KLA) dan sudah mendapat penghargaan tujuh kali. Jadi, kami ingin tahu, kampungnya seperti apa," katanya.
Ia mengaku, selama satu tahun ini sudah melakukan penilaian ke kampung-kampung di Surabaya terkait dengan komitmen kampung dalam mengembangkan minat dan bakat anak, serta tumbuh kembang anak.
"Sudah kita nilai dan 1 Desember nanti kita akan umumkan dan beri penghargaan. Semoga ini menjadi pelecut semangat bagi kampung lainnya," katanya.