Pemkot Surabaya Fokus Salurkan Bantuan ke Lombok Timur dan Barat
Usai kedatangan tim pertama yang menyalurkan bantuan kepada korban gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Selanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melakukan evaluasi mengenai rencana bantuan yang akan kembali dikirim ke sana.
Dari hasil tinjauan tim pertama di lapangan, bentuk bantuan yang paling mendesak yakni berupa kebutuhan sehari-hari. Seperti makanan, penjernih air, terpal, dan selimut. Hasil evaluasi di lapangan, wilayah yang masih sangat membutuhkan bantuan adalah Lombok Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, selanjutnya Pemkot Surabaya akan konsentrasi untuk menyalurkan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari.
"Bantuan tersebut, selain dikirim menggunakan moda transportasi udara, sebagian dibawa bersama tim yang berangkat pertama yang terdiri 18 orang," kata Eddy saat menggelar jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa, 14 Agustus 2018.
Bantuan yang telah dikirim itu, lanjut Eddy, terkirim dalam empat tahap, yakni pada tanggal, 9, 10, 11, dan 13 Agustus 2018. Hingga saat ini, total bantuan berupa barang yang telah dikirim oleh Pemkot Surabaya sebanyak 709 pack.
Di antaranya yakni, penjernih air sebanyak 105 pack, mie goreng 34 pack, kain kafan 4 pack, selimut 23 pack, beras 86 pack, obat-obatan 26 pack, pakaian 114 pack, susu 24 pack, paralon plus pompa air 13 pack, genset 14 pack, terpal 14 pack, tenda plus tali 12 pack dan sebagainya.
"Tim pengganti kedua, ada 18 orang juga sudah berangkat Minggu lalu ke Mataram, menggantikan tim gelombang pertama. Kita jadwalkan mereka disana sekitar enam hari. Kita masih lihat kalau masih dibutuhkan akan dikirim tim ke tiga," ujarnya.
Eddy mengatakan, hari ini Pemkot Surabaya kembali mengirim bantuan seperti 30 penjernih air, enam pompa air, dan 14 genset. Bahkan, malam ini, pemkot telah menyiapkan bantuan berupa tandon lipat dengan kapasitas 800 liter sebanyak 17 buah dan 1000 liter 15 buah, untuk rencana kembali dikirim ke Lombok.
Kebutuhan air bersih, kata dia, saat ini menjadi salah satu prioritas utama yang paling mendesak disana. Tim pertama yang tiba di Lombok pun sempat menunjukkan kepada para pengungsi, bagaimana menggunakan penjernih air yang langsung bisa dikonsumsi tanpa ada efek samping.
"Masyarakat disana sangat kesulitan air. Benar sekali ketika bu Risma memberikan instruksi untuk mengirim bantuan berupa penjernih dan pompa air. Sehingga diharapkan, dengan adanya air yang ada disungai, bisa dialirkan untuk mensuplai kebutuhan sehari-hari para pengungsi di sana," tuturnya.
Hingga saat ini, bantuan dari masyarakat Kota Surabaya terus berdatangan ke posko korban gempa di Taman Surya. Kendati demikian, ia berharap masyarakat yang ingin memberikan bantuan, bisa lebih mengutamakan bantuan dalam kebutuhan sehari-hari.
"Makanan siap saji seperti roti juga sangat dibutuhkan di sana. Sementara untuk pakaian, kalau bisa yang benar-benar layak. Karena sebelum dikirim, pakaian yang kami terima dilakukan sortir dahulu. Agar ketika nanti disalurkan pakaian itu layak dan pantas untuk saudara-saudara kita di Lombok," katanya. (frd/wit)
Advertisement