Pemkot Surabaya Dapat Hibah Alat Berat dari Bank Jatim
Pemerintah Kota Surabaya kembali menerima hibah berupa bantuan alat berat, mobil ambulance dan Dump Truck. Hibah dari Bank Jatim ini langsung diberikan oleh Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Proses serah terima hibah itu dimulai, Jumat, 21 September 2018, dengan pertemuan di ruang kerja wali kota sekaligus dilakukan penandatanganan penyerahan hibah. Selanjutnya, diserahkan pula kunci simbolis di halaman Balai Kota Surabaya.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim R Soeroso mengatakan pihaknya selalu mendukung berbagai program pemerintah daerah di Jawa Timur, termasuk Kota Surabaya.
Ia menuturkan, bagi Bank Jatim, wajib hukumnya untuk membantu apabila ada CSR yang harus dikeluarkan, karena hal ini untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
"Programnya Bu Wali Kota (Risma) ini sangat banyak, dan Surabaya bisa kita lihat tamannya sudah indah sekali, jalannya bersih sekali dan sekarang sudah tidak banjir lagi di Surabaya," kata Soeroso seusai menyerahkan hibah.
Soeroso mengaku dulunya kawasan rumahnya selalu menjadi langganan banjir. Tapi sekarang sudah terbebas dari genangan itu. "Jadi, ini menunjukkan bahwa Bu Wali Kota ini sukses memimpin Kota Surabaya. Saya juga ikut bangga atas kepemimpinan Bu Risma ini," ujarnya.
Soeroso pun enggan merinci total bantuan yang telah diserahkan kepada Pemkot Surabaya itu. Sebab, bagi dia yang paling penting bukan nominalnya, tapi bagaimana CSR itu bisa bermanfaat bagi rakyat dan warga Surabaya.
"Apalagi menurut saya, Bu Risma ini sudah turut membesarkan Bank Jatim dengan sangat luar biasa," tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak Bank Jatim yang telah memberikan hibah kepada Pemkot Surabaya.
Sebetulnya, kata dia, hibah alat berat itu mendadak karena baru tadi pagi tiba di Kota Surabaya. Sedangkan mobil ambulace dan Dump Truck itu memang sudah selesai sebelumnya.
"Saya memang sengaja tarik lebih cepat, karena Dinas PU Bina Marga dan Pematusan setelah ini akan bekerja 24 jam untuk menyiapkan musim hujan. Makanya saya butuh peralatan yang banyak supaya pekerjaan umum ini bisa bekerja lebih cepat lagi," kata dia.
Menurut Risma, alat berat itu sangat bermanfaat bagi warga Kota Surabaya, karena nantinya alat berat itu akan digunakan untuk mengeruk sungai atau kali, membuat waduk dan berbagai proyek Dinas PU Bina Marga dan Pematusan lainnya.
"Dengan ketambahan satu unit alat berat ini, maka alat berat milik kita sekarang 63 unit," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Risma juga berharap para pelaku usaha untuk berkontribusi membantu berbagai program Pemkot Surabaya. Sebab, apabila tidak banjir, maka usahanya pasti lebih besar dan warganya juga bisa cepat sejahtera.
Ia juga menjelaskan alasan konsen dalam menangani banjir di Kota Surabaya. Ia mengaku pernah mendapatkan keluhan warga Surabaya bahwa tidak bisa kayak arena setiap tahun terkena banjir.
"Bu, kita ini tidak bisa kaya-kaya, karena kami setiap tahunnya kebanjiran, sehingga harus membeli kulkas baru dan TV baru karena kena air semua. Tapi sekarang sudah tidak banjir lagi. Nah, yang usahanya tumbuh, silahkan membantu program pemerintah kota," ujarnya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menambahkan bahwa semakin lama permukaan air laut itu semakin tinggi, sehingga sebetulnya penanganan banjir itu tidak pernah selesai.
Makanya, dia terus melakukan berbagai pembangunan, termasuk membangun tanggul laut untuk mencegah banjir.
"Surabaya itu sebetulnya sudah seperti Nederland yang berada di bawah permukaan air laut kalau air laut pasang. Makanya kita harus terus mencegah banjir," pungkasnya. (frd/wit)