Pemkot Surabaya Berikan Trauma Healing Korban Perosotan Kenjeran
Pemerintah Kota Surabaya akan memberikan pendampingan pada korban seluncur ambrol di Kenjeran Park atau Kenpark Surabaya. Diketahui ada 17 korban yang mengalami luka berat maupun ringan saat kejadian.
Oleh karena itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya untuk memberikan pendampingan hingga sembuh.
Setelah menjenguk masing-masing korban ia ingin para korban yang mengalami insiden ini untuk didampingi hingga kondisinya pulih normal. Ia mengatakan, dari 8 korban yang dirawat di RS Soewandhi ada 3 orang mengalami patah tulang sedangkan 1 orang tidak mengalami luka serius, namun mengalami pusing.
“Untuk satu orang korban ini tidak mengalami kendala apa-apa, setelah dilakukan CT Scan kondisinya normal tidak ada patah tulang dan cedera lainnya, akan tetapi mengalami pusing. Meskipun begitu harus dirawat inap dan dilakukan observasi dulu oleh tim medis, insyaAllah tidak sampai kenapa-kenapa kita doakan bersama,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Dalam kejadian ini pihak pengelola Kenpark wajib bertanggung jawab memberikan bantuan biaya pengobatan kepada seluruh korban, mulai dari perawatan, operasi, kontrol kesehatan dan sebagainya hingga dinyatakan sembuh total.
Cak Eri, sapaan akrabnya, juga menyatakan, pihaknya juga memberikan bantuan terapi healing kepada korban.
“Pemkot Surabaya juga akan memberikan pendampingan kepada semua korban untuk penyembuhan rasa trauma yang dilakukan oleh DP3A, jadi didampingi terus sampai sembuh total," ujarnya.
Eri Cahyadi juga memastikan, ketika korban akan melakukan kontrol ke RS dan ternyata kesulitan menjangkaunya, maka hukumnya wajib kami mengantarkannya menggunakan ambulans Dinkes yang ada di Puskesmas atau rumah sakit.
Eri Cahyadi berharap semua korban yang mengalami peristiwa ini bisa segera pulih dan bisa beraktivitas kembali. Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh pengelola wisata di Kota Surabaya untuk lebih mawas diri dan menjadikan kejadian sebagai pelajaran ke depannya.
“Ini menjadi warning betul bagi seluruh pengelola wisata di Surabaya, khususnya yang di kelola oleh investor untuk melihat kondisi sarana dan prasarananya agar lebih aman ketika digunakan. Apa pun investasinya di Kota Surabaya, silakan. Tapi jangan lupa utamakan keselamatan, oleh karena itu ini kita evaluasi dan cek dan ricek ulang agar tidak terjadi lagi,” tutur dia.