Pemkot Surabaya Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok H-14 Puasa
Kebutuhan bahan pangan di Kota Surabaya mengalami kenaikan harga tajam, menjelang bulan puasa Ramadhan. Hal ini pun menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Devie Afrianto mengatakan, ada lima bahan pokok (bapok) yang menjadi prioritas untuk dijaga kestabilan harganya, yakni beras, gula, cabai, ayam, dan telur.
"Bahan pokok yang kami prioritaskan seperti beras, gula, cabai, ayam, dan telur," jelasnya, Selasa, 27 Februari 2024.
Pihaknya akan mengamankan stok bahan pokok tersebut menjelang Ramadhan agar harganya tidak semakin melambung. Selain itu, akan ada penambahan kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di pasar tradisional bekerja sama dengan Bulog dan distributor.
Diberitakan sebelumnya, Menjelang bulan Ramadhan dari pantauan pasar Senin, 26 Februari 2024 sejumlah kebutuhan pokok di Surabaya mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Adapun kebutuhan pokok yang naik antara lain, bawang merah, cabai, gula hingga beras.
Imron Mukhtaria, pedagang sayuran di Pasar Genteng Surabaya mengungkapkan, cabai menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi, yakni dari harga Rp60 ribu menjadi Rp100 ribu per kilogramnya.
Selain itu, harga bawang juga mengalami kenaikan dari Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogramnya.
"Kalau mau puasa harga cabai, bawang, tomat, sayur-sayuran ini memang naik semua. Lumayan naiknya memang terutama cabai," jelas Imron.
Hal senada juga diungkapkan pedagang sayur lainnya di pasar yang sama, Parno. Menurutnya, selain cabai dan bawang, sayur mayur juga mengalami kenaikan harga seperti tomat yang semula Rp15 ribu menjadi Rp26 ribu per kilogram.
Ia menyebut selain memasuki bulan puasa, kenaikan harga juga dipengaruhi oleh musim hujan yang menyebabkan gagal panen.
"Tomat agak mahal Rp26 ribu, hari biasanya Rp15 ribu per kilogramnya, sekarang hujan jadi panennya tidak banyak," tandasnya.