Pemkot Surabaya akan Perbanyak IPAL, Cegah Pencemaran Sungai
Pemkot Surabaya langsung bergerak cepat mengantisipasi pencemaran sungai. Seperti munculnya bui atau busa yang berlebihan di sungai kawasan Jalan Kalisari Damen, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Mulyorejo pada Selasa pagi.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi meminta dinas terkait untuk melakukan pengecekan di lokasi untuk mencari penyebab dan solusi terkait polutan tersebut. Dari kejadian sebelumnya, munculnya busa atau bui ini berasal dari limbah cair rumah tangga yang langsung dibuang ke sungai.
“Pemkot Surabaya akan terus memperbanyak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal untuk menghentikan polutan yang ada di rumah tangga. Seperti air bekas mandi, mencuci baju, WC, dan sejenisnya,” ujarnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, busa tersebut muncul karena terjadinya turbulensi atau pengadukan dari proses pemompaan pada jam-jam tertentu.
“Penyebab busa tersebut adalah limbah cair kegiatan dari rumah tangga yang langsung dibuang ke sungai. Antara lain, minyak goreng, lemak, air bekas cucian baju dan cucian dapur, dan sebagainya,” kata Hebi, sapaannya.
Menurut Hebi, jika turbulensi tersebut berhenti, maka tidak akan menyebabkan bui atau busa di sungai. “Ini karena proses pemompaan saja. Maka IPAL komunal itu sebagai solusi untuk sanitasi atau pengolahan air limbah,” ujar dia.
Hebi menjelaskan, pada saat musim kemarau debit air yang sedikit menyebabkan polutan tersebut berkonsentrasi besar di sungai. Sedangkan, pada saat musim hujan konsentrasi polutan menjadi kecil, karena terjadi pengenceran air hujan.
“Kita koordinasikan dengan OPD lain untuk membuat IPAL rumah tangga komunal, sebelum masuk ke badan sungai,” pungkasnya.