Pemkot Surabaya akan Gelar PTM 100 Persen
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana untuk segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen baik jenjang sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP). Hanya saja, setiap sekolah tetap harus mendapat asesmen dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi meminta, PTM 100 persen ini harus tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ada seperti sudah menerima vaksin, lalu menggunakan masker selama pembelajaran, dan tetap menyediakan sarana cuci tangan.
“Jadi, saya inginnya semua sekolah di Surabaya dibuka, mulai dari SD sampai SMP saya ingin tatap muka (PTM). Tapi harus menjalankan asesmennya dulu, kalau lulus asesmen baru dibuka. Tapi kalau belum lulus asesmen, berarti sekolah itu belum siap melaksanakan PTM,” kata Eri.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa saat ini boleh atau tidak boleh dibukanya sekolah itu bukan karena Pemkot Surabaya melarang. Akan tetapi, pemkot berusaha memastikan bahwa pihak sekolah sudah menjalankan asesmen dan mendapat persetujuan dari orang tua atau wali murid terlebih dahulu, sebelum melaksanakan PTM.
“Anak-anak yang ikut PTM harus mendapat persetujuan orang tuanya, meskipun sedikit yang masuk harus tetap digelar PTM,” tegasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan itu, menjelaskan bahwa setelah dinyatakan lulus asesmen, maka masing-masing sekolah harus melakukan simulasi. Setelah simulasi dinilai berhasil, maka sekolah itu diperbolehkan untuk buka dan melaksanakan PTM.
"Maka dari itu, mulai saat ini kita belajar menerapkan prokes. Insya Allah, saya pastikan lagi harus ada izin dari orang tuanya. Kalau saya bilang hari ini buka, ya harusnya hari ini sudah bisa buka, masio (meskipun) siswanya lima sampai 10 orang, ya kita buka. Kalau kita yakin melakukan ini (PTM), yang lainnya saya yakin akan ikut. Kalau nggak ada yang yakin, kapan mulainya? Bismillah saja,” kata Eri Cahyadi.
Selain itu, Eri Cahyadi juga menekankan pentingnya peran kepala sekolah serta guru dalam menjaga dan mengawasi prokes para siswa-siswinya saat di sekolah. Dia juga mengingatkan, agar para wali murid turut andil dalam mengawasi anak-anaknya setelah mengikuti PTM di sekolah.
Penerapan prokes ini penting untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 saat pelaksanaan PTM.
Advertisement