Pemkot Surabaya Akan Bangun Panti Lansia Baru di Babat Jerawat
Pemerintah Kota Surabaya segera melakukan membangun Panti Griya Wreda baru di kawasan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya. Panti ini akan digunakan sebagai pusat penampungan lanjut usia (lansia) terlantar.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, panti yang baru tersebut juga sebagai solusi terhadap UPTD Griya Wreda Jambangan dan UPTD Kalijudan yang sudah padat, total sebanyak 223 orang ditampung di sana.
“Ini akan dibangunkan satu lokasi tersendiri, saat ini kan masih terpisah. Nah, ini akan dibangun sendiri. Insya Allah itu ada di Babat Jerawat, sekarang lagi proses. Sehingga nanti penanganannya akan lebih komprehensif menjadi satu,” katanya, Jumat, 15 Maret 2024.
Tempat penampungan untuk lansia yang baru ini akan menggunakan bangunan atau lahan eks penampungan penderita penyakit kusta di Babat Jerawat. Para eks penderita kusta tersebut mayoritas telah sembuh dan sebagian telah dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.
“Ada yang sudah pindah ke rumah susun, ada juga yang sudah punya rumah sendiri dengan hasil yang dia dapatkan. Dan ada yang sudah kita pulangkan,” tuturnya.
Dirinya juga menjelaskan, Panti Griya Wreda Babat Jerawat direncanakan mampu menampung sekitar 300 hingga 350 lansia. Setelah seluruh lansia itu dipindahkan ke panti yang baru, UPTD Griya Wreda Jambangan dan UPTD Kalijudan akan digunakan sebagai tempat Sekolah Bibit Unggul.
“Untuk meningkatkan IPM (indeks pembangunan manusia), salah satunya tingkat partisipasi sekolah untuk jenjang SMA ke atas, di tahun ini, Pak Wali ingin ada sekolah bibit unggul untuk program satu KK, satu sarjana. Jadi, nanti lokasi bibit unggulnya berada di Kalijudan saja, sedangkan anak-anak istimewa yang ada di Kalijudan, akan kami pindahkan ke Jambangan,” paparnya.
Ia menambahkan, pembangunan panti Griya Werdha yang baru itu akan dimulai pada tahun 2024. Sedangkan untuk Sekolah Bibit Unggul di Kalijudan, sudah mulai dibuka pada Mei 2024.
“Karena sudah over kapasitasnya di Jambangan, maka itu nanti kami pindahkan jadi satu. Jadi kalau menjadi satu akan lebih terkontrol,” pungkasnya.
Advertisement