Pemkot Siapkan 60 Persen Bed Isolasi Pasien Covid-19 Tambahan
Pemerintah Kota Surabaya sudah lebih dahulu mempersiapkan diri menghadapi apabila terjadi gelombang penambahan kasus konfirmasi positif virus corona atau Covid-19 yang lebih tinggi.
Sesuai arahan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin setiap daerah harus menyiapkan 30 persen bed khusus isolasi pasien Covid-19. Sebab, diprediksi akan terjadi lonjakan kasus yang tinggi sampai bulan Februari mendatang, akibat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu.
“Maka, mungkin sudah terima SE (Surat Edaran) Menkes, mohon RS di daerah dipastikan bahwa paling tidak disiapkan 30 persen lagi bed khusus untuk pasien Covid-19,” ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam rakor bersama dengan kepala daerah di Surabaya Raya secara virtual, Selasa 12 Januari 2021.
Berdasar prediksi yang disampaikan dalam rakor bersama Menkes, Khofifah mengatakan, setidaknya kemungkinan penambahan kasus bisa mencapai 30 persen dari penambahan yang terjadi saat ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyampaikan, saat ini khusus RS milik daerah yakni RSUD Bhakti Dharma Husada dan RSUD Soewandhi telah disiapkan bed tambahan sekitar 60 persen.
“Seperti di BDH itu ada 200 bed, 120 khusus untuk pasien Covid-19. Jadi gak hanya 30 persen tapi sudah 60 persen, ini yang kemudian akan kita sosialisasikan dengan RS swasta karena mereka punya pengelolaan sendiri,” kata Whisnu ketika ditemui di Balai Kota Surabaya.
Ia mengakui, memang kondisi saat ini terjadi lonjakan namun tidak terlalu signifikan. Hanya memang ia berharap tidak ada penambahan pasien dengan jumlah besar. Apalagi sekarang ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dr Febria Rachmanita menyampaikan, bahwa pihaknya telah menyiapkan 1.000 bed di Hotel Asrama Haji. Kondisinya saat ini tersisa sekitar 100 orang, sehingga bed yang ada mencukupi untuk menampung pasien apabila terjadi lonjakan seperti yang diprediksi.
Advertisement