Pemkot Probolinggo Buka 3 Tempat Wisata
Di tengah melonjaknya jumlah warga yang terpapar Covid-19, Kota Probolinggo membuka kembali tiga tempat wisata. Sementara 4 tempat wisata lainnya masih ditutup karena belum memenuhi syarat terkait protokol kesehatan.
Ketiga tempat wisata yang dibuka adalah Taman Wisata Studi Lingkungan, Pantai Permata, dan Bey Jay Bakau Resort (BJBR). Sementara, empat tempat wisata yang masih ditutup yakni Kolam Renang Taman Ria Anak (TRA), Kolam Renang Olimpyc, Museum dr Mohamad Saleh, dan Museum Probolinggo.
Meski dibuka kembali, tidak semua tempat wisata ramai pengunjung, kecuali Pantai Permata. "TWSL sudah dibuka sejak 2 Juli lalu, tetapi kondisi pengunjung sepi, bahkan di akhir pekan seperti Minggu hari ini juga sepi," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Rachmadeta Antariksa, Minggu, 12 Juli 2020.
Deta menyebutkan, sejak dibuka kembali 2 Juli lalu, TWSL atau dikenal dengan kebun binatang mini dikunjungi sekitar 100 orang. Padahal sebelum pandemi Covid-19, kebun binatan mini di Jalan Basuki Rachmad itu dikunjungi lebih dari 100 orang per hari.
Apalagi di akhir pekan, jumlah pengunjung di atas 100 orang per hari. Diduga calon wisatawan masih enggan keluar rumah untuk berwisata.
Padahal pihak pengelola TWSL sudah menerapkan protokol kesehatan. Setiap pengunjug diperiksa suhu tubuhnya, harus bermasker, hingga disediakan wastafel untuk cuci tangan.
Menjelang adaptasi kebiasan baru (AKB) atu new normal, TWSL juga melakukan pembatasan pengunjung maksimum 30 persen dari kapasitas. “Selain dibatasi 30 persen kapasitas, kalau ada pengunjung terlihat sakit, kami larang masuk TWSL,” kata Deta.
Sepinya jumlah pengunjung juga terlihat di kawasan BJBR di Mayangan, Kota Probolinggo. Lahan parkir yang biasanya diwarnai mobil-mobil berplat luar kota, tidak terlihat. Puluhan wisatawan lokal masih terlihat mengunjungi objek wisata yang dikelola pihak swasta itu.
Hanya Pantai Permata di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo yang terlihat diserbu pengunjung. Pada Minggu pagi, 12 Juli 2020 misalnya, pantai bersabuk hutan bakau dan cemara udang itu terlihat ramai.
“Jumlah pengunjung secara pasti, saya tidak tahu, karena pengunjung tidak dikenai retribusi sehingga sulit untuk dihitung. Kalau perkiraan, sekitar 400 lebih pengunjung di tiap hari Minggu,” ujar Agus Purwoko, salah satu pengelola Pantai Permata.
Justru di musim pandemi Covid-19 ini, jumlah pengunjung Pantai Permata melonjak. Biasanya para remaja yang mengunjungi Pantai Permata adalah komunitas-komunitas sepeda dan motor.
Advertisement