Pemkot PHP Persebaya, DPRD: Mereka Jilat Ludah Sendiri!
Keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang tidak memberikan izin kepada Persebaya untuk menggunakan Stadion Gelora 10 November sebagai tempat latihan maupun Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai home base mendapat sorotan dari DPRD Kota Surabaya.
Sekretaris Komisi B yang juga Ketua Pansus Pemanfaatan Barang Milik Daerah, yang di dalamnya membahas penyewaan Gelora 10 Nopember, Mahfudz, melihat jika surat dari Dispora itu adalah tanda bahwa Pemkot Surabaya tak memiliki niat baik atau goodwill terhadap kemajuan sepakbola lokal, khususnya Persebaya. Ia juga melihat Pemkot ada niat untuk menghancurkan atau minimal menganaktirikan Persebaya.
"Pemkot ini tidak ada niat baik. Sekecil pun tidak ada. Kemarin-kemarin ketika Pansus, kami di DPRD terima saja. Karena memang untuk sepakbola dan Persebaya. Lha kok sekarang malah begini. Menelan ludah sendiri ini kayaknya pemkot," kata Mahfudz ketika ditemui Ngopibareng.id, di kantornya.
Keputusan tak memberi lampu hijau kepada Persebaya menjadi atensi khusus Komisi B DPRD Kota Surabaya, dalam pembahasan pansus sewa Gelora 10 Nopember. Ia mengaku akan mengawal dan menekan Pemkot agar memberikan atensi kepada Persebaya yang selama ini sudah mengharumkan nama Surabaya.
Apalagi, menurut Mahfudz, selama ini Persebaya sudah merasa dianaktirikan. Mereka tak bisa menggelar latihan di Surabaya. Biasanya di lapangan polda Jatim, lapangan Gelora Delta Sidoarjo, maupun di lapangan Bumimoro. Ini tanda bahwa Pemkot tak welcome kepada Persebaya.
Mahfudz meminta walikota Surabaya yang baru, Eri Cahyadi, untuk mengevaluasi kembali kebijakan Pemkot dalam memperlakukan Persebaya. Sebab, Persebaya memiliki sejarah panjang dan turut mengharumkan nama Surabaya di penjuru dunia.
"Pemkot harus paham itu. Persebaya itu ya Surabaya. Surabaya itu Persebaya. Daerah lain itu bangga dengan klub lokalnya, lha kok Surabaya enggak. Mbok ya ada rasa kasihan dengan Persebaya, selama ini sudah terusir dari Surabaya, tapi mereka tetap bangga bawa nama Surabaya. Kasian Mas Azrul Ananda, Pak Nanang, Pak Ram Surahman, Mas Candra Wahyudi, hingga para pemain. Mereka menantikan bisa berlatih di Gelora 10 Nopember. Kandang lawas Persebaya. Tempat sejarah Bajul Ijo," katanya.
Advertisement