Pemkot Pasuruan akan Tertibkan Rombong PKL di Sekitar MPP

Dalam rangka mendukung Pasuruan Kota Madinah, Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terus mensosialisasikan kebersihan di semua tempat dimulai dari rumah masing-masing.

Gus Ipul berharap agar keberadaan rombong penjual kaki lima (PKL) yang ada di sekitar Mal Pelayanan Publik (MPP) untuk segera dipindahkan.

Keinginan Gus Ipul tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan dengan memberikan undangan kepada pemilik rombong dengan cara ditempelkan pada rombongnya.

Menurut Kepala Disperindag Kota Pasuruan Yanuar Afriansyah melalui Plt Kepala Pasar Bayu Wika mengatakan, dari 60 undangan yang ditempel pada rombong PKL itu ada sekitar 30 pemilik yang hadir di Kantor Disperindag Kamis, 16 Juni 2022.

"Alhamdulillah dari 60 undangan yang disebarkan ada sekitar tiga puluh pemilik rombong yang hadir untuk mendapatkan arahan dan sosialisasi," ujarnya.

Bayu menambahkan, Walikota Gus Ipul tidak melarang para PKL tersebut berjualan, tapi setelah berjualan rombongnya jangan di tempatkan di sekitar MPP. Rombongnya bisa dibawa pulang atau dipindah ke tempat lainnya.

"Dari hasil pertemuan dengan pemilik rombong, mereka yang hadir bersedia memindahkan rombongnya. Tapi mereka minta waktu sampai hari Senin besok," katanya.

Menurutnya, rombong-rombong yang tidak kebanyakan sudah tidak bertuan atau tidak ada pemiliknya.

"Kebanyakan rombongnya sudah ditinggal pemiliknya. Mungkin karena sudah meninggal atau sudah pindah ke kota lain. Kita tunggu rombong yang lain dipindah dulu dan kalau masih ada yang belum dipindah nanti tertibkan," katanya.

Bayu menambahkan, Pemkot Pasuruan tidak hanya menyuruh memindahkan rombong-rombong tersebut, tapi kami ngasih solusi tempat, antara lain di sekitar Wiroguno, di sekitar SMP 3 dan untuk sementara bisa dititipkan di lokasi tower air pojok alun-alun.

"Kami tidak hanya menyuruh mereka memindahkan rombong PKL yang di MPP tersebut, tapi kami juga ngasih solusi tempat untuk mereka," kata Bayu.