Pemkot Mojokerto Bakal Tampung Caleg Stres karena Gagal Pemilu
Pemerintah Kota Mojokerto menyediakan fasilitas dan layanan kesehatan jiwa di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan rumah sakit bagi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Terutama bagi mereka yang mengalami gangguan kejiwaan akibat gagal menduduki kursi DPRD Kota Mojokerto.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kadinkes agar kita bisa bersiap mengantisipasi adanya caleg yang stress pasca pemilu," ujar Pj Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, Selasa 13 Februari 2024.
Fasilitas ataupun layanan kesehatan khusus jiwa ini, merupakan antisipasi bagi peserta pemilu yang gagal terpilih terutama caleg. Pasalnya, caleg yang gagal biasanya punya tingkat stres yang tinggi. Terutama jika hasil Pemilu tidak sesuai yang diharapkan.
Atas arahan Pj Walikota, Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB dr. Farida Mariana mengungkapkan jika pihaknya siap memberikan layanan, meski tanpa persiapan khusus. "Karena sudah bagian dari layanan rutin kesehatan jiwa, jadi fasilitas dan tenaga kesehatan sudah siap," ujar dr. Farida.
Skrining awal kesehatan jiwa dapat dilakukan dengan mengunjungi layanan Poli Jiwa yang ada di seluruh Puskesmas di Kota Mojokerto atau melalui Prameswari.
Berikutnya, jika ditemukan indikasi gangguan kesehatan jiwa, akan dikakukan penjadwalan konsultasi lanjutan dengan psikolog. Frekuensi konsultasi akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
"Bisa juga melakukan pemeriksaan di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo. Selain psikolog juga sudah ada dokter spesialis kesehatan jiwa," tambah dr. Farida.
Sebagai informasi, berdasarkan data penetapan daftar calon tetap (DCT) pada pemilihan legislatif (Pileg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto, total ada 319 caleg yang bakal bertarung merebutkan 25 kursi DPRD Kota Mojokerto.
Advertisement