Pemkot Malang Siapkan Buka Sekolah, Ini Pesan Ketua DPRD
Rencana Pemerintah Kota Malang membuka sekolah dan melangsungkan pembelajaran tatap muka, diminta untuk dikaji dengan matang. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang I Made Riandiana Kartika berharap, upaya membuka sekolah tak melahirkan klaster Covid-19 baru.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka khususnya di Kota Malang menjadi dilema, sehingga Pemerintah Kota Malang diminta untuk melakukan pertimbangan yang matang terkait rencana tersebut. "Dilema sekali permasalahan ini, kami menyarankan, harus benar-benar dikaji, dan harus dengan pertimbangan yang matang," ujarnya, Senin 24 Agustus 2020.
Pertimbangan matang harus dilakukan. Ia berharap tidak ada klaster baru penyebaran Covid-19 yang berasal dari lingkungan sekolah. Tak ada kasus baru yang berasal dari lingkungan sekolah dan menjangkiti anak-anak dan wali murid di rumah. "Jangan sampai ada klaster baru dan ada korban anak tertular Covid-19 di sekolah," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Malang menyatakan tengah menyiapkan skema pembukaan sekolah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pemetaan terkait sekolah mana saja yang siap untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, sedang dilakukan. "Persiapan belajar tatap muka, terlebih dahulu dilakukan pemetaan sekolah yang siap dengan standar protokol kesehatan," kata Walikota Malang, Sutiaji.
Sejumlah skemanya antara lain membatasi jumlah siswa yang hadir di sekolah maksimal 50 persen dari total jumlah siswa pada tiap-tiap kelas, untuk optimalisasi physical distancing atau jaga jarak antarmurid.
Sekolah juga diminta menerapkan protokol kesehatan dengan menyiapkan sarana dan prasarana, seperti pemeriksaan suhu tubuh, menyiapkan tempat cuci tangan di gerbang sekolah dan di depan kelas.
Pekan lalu, Pemkot Malang telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Malang, Jawa Timur, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Di sekolah tersebut, sebanyak 74 persen orang tua siswa menyatakan setuju dengan rencana pembelajaran tatap muka di tengah pandemik. Namun, Pemerintah Kota Malang hingga saat ini belum memutuskan kapan sekolah akan kembali dibuka.
Uji coba dilakukan di tengah penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19. Tercatat, hingga saat ini, ada sebanyak 1.078 kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kota Malang. Sebanyak 85 orang dilaporkan meninggal, 655 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih berada dalam perawatan. (Ant)