Pemkot Malang Siapkan 142 Bed Isoter Bagi Pasien Covid-19
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyiapkan sebanyak 142 bed isolasi terpadu bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan. Sejumlah bed isolasi terpadu tersebut tersebar di Rusunawa Kedungkandang sebanyak 68 bed, Gedung VEDC (Vocabulary Education Development Center) 48 bed di Arjosari dan Sanggar Kegiatan Belajar di Blimbing sebanyak 26 bed.
"Bagi mereka yang tanpa gejala kami bolehkan untuk isolasi mandiri. Bagi mereka yang memiliki gejala ringan akan kami pakai isoter di masing-masing di kelurahan ada, dan kecamatan ada," ujar Walikota Malang, Sutiaji pada Minggu, 8 Agustus 2021.
Sejumlah tempat isolasi terpadu itu, kata Sutiaji, masih harus menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana pendukung seperti adanya tempat pengelolaan limbah medis dan ketersediaan tenaga kesehatan.
"Isolasi terpadu bukan hanya penyediaan tempat isolasi, tapi ini juga berkaitan dengan tenaga kesehatan," katanya.
Isolasi terpadu ini diupayakan ada di masing-masing kelurahan maupun kecamatan yang ada di Kota Malang. Fungsinya adalah untuk desentralisasi perawatan pasien Covid-19 agar tidak terjadi penumpukan di safe house ataupun RS Lapangan.
"Untuk kecamatan lainnya ada yang belum siap. Karena berhubungan dengan misalnya warga di sana khawatir di sekitarnya ada orang yang sakit," ujarnya.
Maka, menurut Sutiaji, hingga saat ini baru ada tiga tempat isolasi terpadu yang ada di Kota Malang. Sedangkan untuk kecamatan maupun kelurahan yang lainnya masih diupayakan untuk membentuk tempat isolasi terpadu.
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Mu'arif mengatakan bahwa ketersediaan tenaga kesehatan memang menjadi kendala utama untuk operasional tempat isolasi terpadu.
"Untuk isolasi terpadu ini memang sedang kami upayakan. Ini tinggal nempati saja. Tinggal nakesnya yang belum," katanya.