Pemkot Malang Pantau Isolasi 170 Penghuni Yayasan Positif Antigen
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah melakukan pemantauan terhadap 170 orang penghuni Yayasan Bhakti Luhur di Jalan Terusan Dieng, Sukun, Kota Malang. Walikota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa yayasan tersebut memang sudah memenuhi syarat untuk dilakukan isolasi mandiri.
"Saya masuk tadi memastikan bahwa ketika ada isolasi mandiri, maka SOP sarana-prasarana harus mencukupi. Ada lapangannya, ada cara memberikan asupan makan dan semuanya," ujarnya, pada Rabu 3 Maret 2021.
Sutiaji mengatakan, isolasi mandiri dilakukan karena mempertimbangkan kondisi fisik dan mental anak berkebutuhan khusus (ABK) yang ada di Yayasan Bhakti Luhur.
"Jadi memang harus ada perlakuan khusus. Makanya tidak ditaruh di rumah isolasi atau RS Lapangan. Karena kalau jalan harus ada yang memapah. Menggunakan kursi roda dan sebagainya," katanya.
Terkait kebutuhan logistik makanannya kata Sutiaji, dari pihak yayasan sendiri sudah memenuhi. Namun, tetap ujarnya masyarakat sekitar juga ikut membantu menyumbangkan makanan.
"Tentu saya imbau kepada masyarakat harus saling bahu-membahu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Mu'arif mengatakan proses karantina di Yayasan Bhakti Luhur memang perlu mendaparkan perlakuan khusus karena harus menangani ABK.
"Sehingga itu nanti akan ada kesulitan ketika masuk di safe house maupun rumah sakit lapangan. Kalau tidak didampingi, tidak kondusif, karena anaknya berkebutuhan khusus. Tiba-tiba menjerit, hiper aktif, itu butuh perlakuan khusus yang tidak bisa disamakan dengan yang lain," katanya.
Awal ditemukannya penyebaran Covid-19 di Yayasan Bhakti Luhur ketika ada sekitar lima orang terindikasi memiliki gejala yang mengarah kepada Covid-19. Seelah itu pihak yayasan bersama puskesmas terdekat kemudian melakukan deteksi dini berupa swab antigen.