Cegah Pengambilan Jenazah, Pemkot Malang Libatkan Tokoh Agama
Walikota Malang, Sutiaji melibatkan tokoh agama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Kota Malang terkait ketentuan pemulasaraan jenazah Covid-19.
Hal ini menyusul insiden pengambilan paksa jenazah Covid-19 oleh sekelompok warga di salah satu rumah sakit rujukan di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Dalam video berdurasi 2 menit 42 detik memperlihatkan aksi warga yang mencoba menggotong jenazah pasien Covid-19 untuk dimasukkan ke dalam mobil pribadinya.
"Kami kemarin mengumpulkan puskesmas dan lurah. Hari ini para tokoh agama. Kami kumpulkan supaya bisa memberikan dakwah kepada umatnya masing-masing," katanya, Selasa 11 Agustus 2020.
Para tokoh agama yang dikumpulkan oleh Sutiaji tersebut berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Selain itu, Sutiaji juga meminta kepada rumah sakit untuk proses pemulasaraan jenazah Covid-19 bisa dipercepat agar upaya pengambilan paksa jenazah Covid-19 bisa diminimalisir.
"Saya minta dari rumah sakit tolong ada percepatan pemulasaraan. Tidak usah ada proses yang begitu lama sehingga orang kena bisikan-bisikan yang tidak bertanggung jawab untuk memaksa membawa pulang," katanya.
Sutiaji mengingatkan kepada camat dan lurah untuk lebih sigap mengantisipasi adanya upaya pengambilan paksa jenazah Covid-19.
"Pak lurah dan pak camat kurang sigap. Kurang cepat mengambil sikap. Sebenarnya jika ada seperti itu (pengambilan paksa jenazah) langsung dicut. Ini seakan-akan ada pembiaran," katanya.
Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif mengatakan pihaknya sudah melakukan tracing kepada pihak-pihak yang mencoba melakukan pengambilan paksa jenazah Covid-19 tersebut.
"Proses tracing sudah dilakukan oleh Puskesmas Kedungkandang. Terkait hasilnya kami masih belum mendapatkan laporan," katanya.