Pemkot Malang Lakukan Deteksi Dini Kasus Hepatitis Akut Misterius
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mulai melakukan deteksi dini terhadap munculnya kasus hepatitis misterius di sejumlah negara yang menyerang anak-anak. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) sudah melaporkan tiga kasus kematian akibat hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.
Walikota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur untuk mitigasi dan deteksi dini hepatitis misterius tersebut.
"Saya sudah komunikasi dengan Dinkes Provinsi Jawa Timur. Kami kuatkan bersama-sama maka posyandu itu juga sangat membantu untuk mengecek kondisi anak yang sudah imunisasi dan belum," ujarnya pada Senin 9 Mei 2022.
Hingga saat ini masih belum ditemukan kasus hepatitis misterius di Kota Malang. Sehingga, Sutiaji mengatakan perlu adanya mitigasi berupa imunisasi bagi anak-anak pada rentang usia 6 hingga 12 tahun.
"Kami akan lakukan mitigasi dengan cara yang belum imunisasi penuh akan kami lakukan. Kemarin kita kan ada anak tertunda untuk usia 6-12 tahun, karena mereka ada vaksin kedua dari vaksin reguler yang untuk Hepatitis," katanya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinkes Kota Malang, dokter Husnul Mu'arif mengatakan bahwa pihaknya mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih agar bisa mencegah terpapar hepatitis. "Untuk gejalanya perlu diketahui pertama mata kuningan, lalu kulit kuningan, tinja berwarna gelap, nyeri pada bagian persendian, kejang dan nyeri kepala," ujarnya.