Pemkot Malang Konfirmasi Tiga Ekor Sapi Positif Terinfeksi PMK
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang mengkonfirmasi ada tiga ekor sapi yang berada di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Gadang, positif terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hasil tersebut didapatkan setelah dilakukan pengambilan sampel dari tiga ekor sapi yang berada RPH mengalami gejala seperti PMK. Setelah itu sampel dari ketiga sapi tersebut diuji laboratorium di Kota Surabaya, Jawa Timur pada 11 Mei 2022, lalu.
"Hasilnya (uji laboratorium) dinyatakan positif PMK. Untuk sapi yang terjangkit sudah kami lakukan pemotongan untuk memutus mata rantai penyebaran," ujar Anton Pramujiono, pada Sabtu 14 Mei 2022.
Anton mengatakan bahwa daging sapi yang terjangkit PMK masih aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat dengan dibarengi oleh tata cara memasak yang baik.
"Yang penting itu saat masak daging sebisa mungkin harus benar-benar matang. Jadi kami pastikan dan imbau kepada masyarakat bahwa daging yang terinfeksi atau suspek itu masih aman untuk dikonsumsi manusia," katanya.
Untuk mencegah penyebaran terjadi di RPH Gadang, kata Anton, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala sebanyak tiga kali dalam satu hari.
"Lalu sapi yang ada di RPH tidak boleh keluar. Jumlah sapi yang ada di RPH sekitar 30 an ekor," ujarnya.
Kasus hewan ternak yang terinfeksi PMK kata Anton sejauh ini baru ditemukan di Perumda RPH Kota Malang. Sementara untuk sapi yang ada di peternak masih belum ditemukan adanya kasus serupa.
“Sedangkan untuk peternak-peternak yang di luar itu tidak atau belum ditemukan kasus serupa. Semoga saja tidak ada gejala setelah kami pantau di empat kecamatan di Kota Malang,” katanya.
Jumlah total peternak hewan di Kota Malang sekitar 300 an orang dengan jumlah hewan ternak sekitar 2 ribuan ekor. Dispangtan Kota Malang sudah melakukan sosialisasi kepada para peternak agar bisa mencegah penyebaran wabah PMK.
“Kami lokalisir pokoknya. Sementara waktu hewan tidak boleh dikeluarkan dulu dan jangan mendatangkan sapi dari daerah yang terkena wabah,” ujarnya.
Advertisement