Pemkot Malang Gelontorkan 15 Ton Kebutuhan Pokok Murah di Nataru
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelontorkan sebanyak 15 ton lebih kebutuhan pokok per harinya untuk menekan angka inflasi akibat kenaikan harga komoditas. Sejumlah kebutuhan pokok ini disalurkan melalui Warung Tekan Inflasi yang tersebar di tiga titik pasar.
Ketiga titik pasar tersebut yaitu Pasar Blimbing, Dinoyo dan Pasar Besar. Kebutuhan pokok sebanyak 15 ton ini di antaranya yaitu beras, telur, bawang putih, bawang merah hingga cabai.
“Untuk beras dari Bulog itu sendiri ada sekitar 5 ton. Kemudian beras merek lain 5 ton. Total 10 ton beras yang ada,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi pada Rabu, 27 Desember 2023.
Kemudian untuk bawang putih dan bawang merah total 2 ton. Selanjutnya ada telur sebanyak 1 ton, lalu cabai sebanyak 1 ton. Seluruh komoditas ini, kata Eko, habis dibeli oleh masyarakat dan pedagang.
“Kami jual di bawah harga pasar. Harganya kami turunkan beberapa persen. Contohnya harga cabai di pasaran itu Rp80 ribu per kilogram. Di Warung Tekan Inflasi hanya Rp55 ribu per kilogram,” katanya.
Kuota pembelian di Warung Tekan Inflasi ini dibatasi berdasarkan kategori. Untuk kategori warga dibatasi pembelian sebanyak 2 kilogram per item. Sementara, bagi pedagang dibatasi pembelian 10 kilogram per item.
“Sejumlah kebutuhan pokok ini didapatkan dari Perum Bulog untuk komoditas beras lalu untuk hasil pertanian didapatkan dari petani dan pengepul dari Banyuwangi dan Bali,” ujarnya.
Pelaksanaan intervensi Warung Tekan Inflasi ini menelan biaya sebesar Rp2 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang. Intervensi ini bakal berlangsung hingga Desember 2023, ini.