Pemkot Malang Buka Posko Peduli Bencana Palu
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto menghimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk membuka kembali posko penyaluran bantuan korban bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Saya menegaskan agar segera dibentuk tim dari bagian umum untuk posko peduli bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah," katanya saat memimpin apel pagi Hari Batik Nasional di halaman Balai Kota Malang, Selasa 2 Oktober 2018.
Wasto menjelaskan bagian umum Setda Kota Malang telah membuka posko peduli korban bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Posko dibuka di Gazebo Pemkot Malang.
Posko dibuka dengan jam layanan mulai pukul 08.00 -16.00. Bahkan dikabarkan, Wali Kota Malang, Sutiaji rencananya juga akan menyumbangkan honornya bulan ini melalui posko tersebut
"Harus ada niatan yang ikhlas agar realisasinya lebih bermanfaat. Selain itu Kita juga menerima bantuan dari masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan dan dalam hal ini mobilisasi bantuan harus ditingkatkan dari sebelumnya," ungkapnya.
Sementara itu, ada yang berbeda pada apel pagi di halaman Balaikota Malang dan Perkantoran Terpadu (Block Office) pagi ini. Pasalnya, seluruh ASN Pemkot Malang mengenakan batik saat mengikuti apel untuk memperingati Hari Batik Nasional.
Wasto menjelaskan batik merupakan suatu warisan budaya Indonesia yang perlu dibanggakan karena batik telah diakui sebagai warisan Indonesia dikancah dunia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.
"Dengan diperingatinya hari batik dihimbau seluruh ASN untuk selanjutnya mengenakan batik, terutama batik malangan. Dengan membeli batik malangan, harapannya kita dapat mendukung kemajuan UMKM pengrajin batik malangan,” pungkasnya.