Pemkot Lapor DPRD, Bayar DP Pembangunan RSUD Surabaya Rp76 M
Pemkot Surabaya menyampaikan perkembangan pembangunan RSUD Surabaya Timur, pada Komisi D DPRD Kota Surabaya, Kamis 11 Januari 2024. Pemkot optimis bisa memenuhi target pembangunan, tercapai 50 persen per Maret 2024 nanti. Selain itu, Pemkot juga menyampaikan telah membayar uang muka pembangunan sebesar Rp74 miliar.
Iman Bastian, PPK Cipta Karya menyebutkan, perkembangan pembangunan RSUD Surabaya Timur hingga sekarang, telah mencapai progres sebesar 18,5 persen. "Kami yakin kontraktor dapat menyelesaikan pembangunan sebelum jatuh tempo yang tertera dalam kontrak, yakni pada 29 September 2024 mendatang. Kami targetkan juga di Maret nanti, pembangunan telah berjalan hingga 50 persen," ujarnya pada Kamis 11 Januari 2024.
Dirinya juga menambahkan, dari total nilai kontrak yang disepakati sebesar Rp 494 miliar, Pemkot Surabaya telah membayar uang muka sebesar 15 persen dari nilai kontrak dan akan membayar termin pertama kembali, karena target pembangunan telah melampaui 15 persen dari keseluruhan pengerjaan.
"Pemkot Surabaya telah membayar uang muka sebesar Rp 74,1 miliar seperti yang sudah tercantum dalam kesepakatan. Selanjutnya, pihak kontaktor akan menerima termin pertama pembayaran sebesar Rp 64 miliar," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan, pada awal peluncuran RSUD Surabaya Timur, rumah sakit ini akan beroperasional sebagai rumah sakit kelas C.
"Untuk RSUD Surabaya Timur saat diluncurkan nantinya akan beroperasional sebagai rumah sakit kelas C. Kita akan mengoptimalkan pelayanan untuk ibu dan anak terlebih dahulu," tutur Nanik.
Terkait pengadaan tenaga kesehatan yang akan bertugas nantinya, Nanik menerangkan pihaknya telah merekrut tenaga-tenaga kesehatan yang dimaksud dan sedang menjalani masa percobaan di RSUD Moh. Soewandhie dan RSUD Bakti Dharma Husada.
"Untuk tenaga kesehatan, khususnya tenaga khusus seperti dokter spesialis yang telah kami rekrut pada akhir tahun lalu, telah diterjunkan di RSUD Soewandhie dan BDH dan saat RSUD Surabaya Timur beroperasi, mereka langsung kami geser ke sana," tegasnya.
Terkait tenaga-tenaga lainnya yang bergerak di bidang non-kesehatan, Nanik berkata, pihaknya akan berunding terlebih dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Surabaya untuk memutuskan perihal rekrutmen warga ber-KTP Surabaya yang akan bekerja di RSUD Surabaya Timur.
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah berharap, Dinas Kesehatan dapat mengatur segala hal yang dibutuhkan oleh RSUD Surabaya Timur, jauh-jauh hari sebelum tanggal peresmian. Agar masyarakat dapat langsung merasakan faedah dari kehadiran RSUD Surabaya Timur.
"Kami harapkan, Dinas Kesehatan untuk dapat melakukan persiapan terkait pelayanan, alat kesehatan, tenaga kesehatan, dan kerja sama dengan BPJS Kesehatan telah rampung jauh-jauh hari, karena proses ini semua pastinya memakan waktu yang tidak sedikit," harap Khusnul.