Pemkot Klaim Risiko Penyebaran Covid-19 di Surabaya Rendah
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengklaim jika daerah ini termasuk memiliki risiko rendah dalam penyebaran Covid-19. Hal ini berdasarkan hasil self assesment yang dilakukan Pemkot baru-baru ini.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, monitoring self assesment itu dilakukan pada Minggu ke-32. Hasilnya, Surabaya masuk dalam kategori risiko rendah.
"Ini kita menggunakan juknis penilaian assesment yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Hasil skor 2,43, kalau bedasarkan juknis itu, Surabaya masuk pada risiko rendah," kata Febri kepada media, Kamis 5 November 2020.
Oleh karena itu, kata Febri, Pemkot Surabaya berterimakasih kepada seluruh warga Kota Surabaya yang telah disiplin menjalankan protokol kesehatan. Sebab, hal tersebut berdampak sangat besar atas pencapaian tersebut.
"Mari bersama-sama bergotong-royong skala besar, bukan PSBB skala besar tapi gotong-royong untuk menanggulangi Covid di Kota Surabaya dengan disiplin protokol kesehatan," ucapnya.
Meski demikian, Febri mengungkapkan, jika dirinya berharap agar seluruh masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan setiap saat. Pasalnya, lanjut dia, Covid-19 masih belum benar-benar menghilang.
Protokol kesehatan yang diterapkan tersebut meliputi 3M, yakni wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta wajib mencuci tangan dengan sabun.
Menurut Febri, warga Kota Surabaya harus belajar dari Inggris dan Jerman, yang saat ini lockdown, padahal kasus Covid-19 di kedua negara itu sempat melandai. Hal tersebut menjadi bukti jika Covid-19 masih ada.
"Maka jangan sampai terjadi euforia yang membuat tidak disiplinnya protokol kesehatan. Kalau terjadi reborn kembali, maka efeknya akan kembali kepada kita sendiri. Perekonomian akan terganggu kembali, aktivitas terganggu lagi, ini yang perlu dicermati," tutupnya.