Pemkot Kenalkan Teknologi Weather Information Display ke Nelayan
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menggelar pembinaan keselamatan dan pengenalan Weather Information Display (WID), kepada kelompok nelayan di Surabaya.
Kegiatan ini, bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan kepada para nelayan, serta kesadaran tertib pelayaran. Sehingga diharapkan nelayan mampu mewujudkan keselamatan dan mengurangi tingkat kecelakaan di laut.
Setidaknya, ada 75 orang perwakilan dari kelompok nelayan di Surabaya yang mengikuti kegiatan pada Kamis 29 November 2018 itu.
Untuk pemateri, Pemkot Surabaya menggandeng beberapa instansi terkait. Yaitu, BMKG Maritim Tanjung Perak, Kesyahbandar Utama Tanjung Perak, Ditpolairud Polda Jatim, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya M. Taswin mengatakan ada lima materi utama yang disampaikan oleh masing-masing narasumber.
Pertama yakni terkait aspek keselamatan berlayar di laut, kedua legalitas perizinan (pass kecil perahu) bagi nelayan, ketiga pemanfaatan teknologi informasi dan peringatan dini.
Keempat, perawatan dan kelayakan kapal, baik kapal wisata maupun kapal nelayan. Dan terakhir, yakni strategi terkait pengembangan kawasan pesisir dan asuransi bagi para nelayan.
"Inti dari pembinaan nelayan ini, supaya (nelayan tahu) bagaimana cara mengatasi apabila terjadi keadaan-keadaan ombaknya naik dan sebagainya. Sekarang kita juga telah menyediakan informasi (layanan) tentang keadaan cuaca (WID)," kata Taswin di sela-sela acara yang bertempat di Sentra Ikan Bulak (SIB) Surabaya.
Taswin menuturkan ada tiga hal penting yang ditekankan kepada para nelayan sebelum melakukan aktivitas di lautan. Pertama yaitu berupa informasi terkait faktor alam, seperti kondisi cuaca, ombak dan angin.
Kedua yaitu teknis mengenai kapal, dan ketiga adalah faktor manusia. Menurut dia, faktor manusia menjadi hal utama, sebab jika faktor ini sendiri kurang disiplin, pastinya akan berpengaruh terhadap keselamatan ketika di lautan.
"Sehingga kemudian diberikan pelatihan ini. Harapannya biar nelayan ini bisa mencari nafkah tetap dalam kondisi aman. Baik pada waktu berangkat ke laut maupun kembalinya," ujar dia.
Pada kesempatan ini, Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan kepada para nelayan berupa alat-alat keselamatan ketika di laut. Seperti life jacket pelampung dan senter. Bahkan, dalam kegiatan ini, pemkot juga mengenalkan kepada para nelayan papan informasi cuaca digital, berupa WID itu sendiri.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menyampaikan, pihaknya bekerjasama dengan BMKG telah memasang alat informasi berupa Weather Information Display (WID) di tiga titik lokasi pesisir pantai Surabaya.
Lokasi pertama, berada di Tambat Labuh Sontoh Laut, Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo. Serta dua alat lain, dipasang di Taman Suroboyo dan Area Masjid Al Mabrur, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak Surabaya.
"Tujuannya untuk memberikan transformasi data dan informasi prakiraan cuaca/iklim (khususnya daerah maritim), berupa media digital sebagai layanan kepada para nelayan," kata Irvan.
Di samping itu, lanjut Irvan, WID diharapkan menjadi media digital videotron dan aplikasi informasi awal prakiraan cuaca/iklim bagi para nelayan.
Apalagi menurutnya, saat ini kondisi cuaca terbilang ekstrem. Sehingga nantinya alat tersebut, dapat bermanfaat bagi para nelayan sebelum memulai aktivitas di lautan.
"Dengan begitu, nelayan ketika memulai bekerja, dia sudah dibekali dengan informasi tentang keselamatan maupun informasi cuaca," kata dia.
Irvan mengaku, WID ke depannya juga akan menjadi sebuah media edukasi bagi masyarakat sekitar. Bahkan nantinya, WID akan dilengkapi dengan berbagai informasi lain. Seperti informasi tentang gempa, kondisi satelit dan event-event lain Pemkot Surabaya.
"Kami berharap tidak ada kecelakaan di laut yang menimpa kita," pungkasnya. (frd)