Pemkot Kecolongan, Warga di Surabaya Belum Terima Bantuan
Warga di Surabaya mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan makan keluarga sehari-hari selama penerapan PSBB Surabaya. Mereka juga mengeluh belum mendapatkan bantuan apa pun dari Pemkot selama PSBB jilid pertama berlangsung.
Riski Kurniawan ayah dari satu balita ini harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan makanan keluarganya sehari-hari, ditambah dengan biaya susu anaknya. Pria asli jember yang telah lama tinggal di salah satu kos-kosan di Banyu Urip Kidul Gang 7 nomor 9 itu bahkan beberapa kali mengakalinya dengan air putih saat anaknya rewel meminta susu karena tidak mampu beli.
Tak hanya itu, Ia juga mengaku telah menjual sejumlah barang-barang perabotan rumah tangganya seperti TV, kasur, kompor dan tabung gas, hanya untuk makan sehari-hari.
"Buat Kebutuhan sehari-hari sama susu anak, sama bayar kos," ucap Riski saat dihubungi Ngopibareng, Sabtu 9 Mei 2020.
Setelah beberapa kali menjual perabotan, keseharian Riski masih tetap menelan ludah lantaran harus melihat balitanya tidur tanpa kasur. Tak banyak yang bisa ia perbuat, apalagi di tengah pemberlakuan PSBB yang semua orang dilarang untuk pulang kampung oleh Pemerintah.
Sementara itu Untari yang tinggal di Jalan Pabrik Kulit Jemur Wonosari juga mengatakan dirinya belum mendapatkan bantuan tersebut dari Pemkot.
"Belum Mas, belum dapat Sembako. Tapi kabarnya RT sebelah dapat, tapi nggak tahu dari mana pemerintah atau dari mana itu," ucapnya kepada Ngopibareng.id.
Wanita yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari warung kopi ini juga mengaku merasakan efek dari pemberlakuan PSBB di Kota Surabaya ini, pasalnya warung kopi yang biasanya ia buka sampai pagi harus terpaksa tutup lebih cepat karena imbauan linmas.
"Ya gak wani buka dalu-dalu (malam-malam red) Mas, teko linmas e nggak oleh (dari linmas e nggak boleh red)," tambahnya.
Sementara, bantuan sosial yang belum turun juga diakui oleh Ketua RW di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya yang sampai saat ini belum menerima Bantuan Sosial (Bansos) dari Pemkot Surabaya.
"Masih belum Nak, tapi data warga sudah bapak serahkan," ucap Abdul Muntholib salah satu ketua RW di Kelurahan Kalisari Damen Surabaya, saat dihubungi Sabtu 9 Mei 2020.
Meski Pemkot telah mengatakan Bansos telah disalurkan sejak Rabu 6 Mei 2020 lalu, nyatanya hingga saat ini dirinya belum mendapat informasi mengenai bantuan-bantuan tersebut. "Ini akibat lurah tidak pernah koordinasi ke pengurus RW, jadinya ya seperti ini," lanjutnya.
Terkait temuan Ngopibareng.id ini, M Fikser Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, belum merespon upaya klarifikasi terkait hal itu, baik upaya komunikasi via telpon dan Whatsapp. Pun dengan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Suharto Wardoyo tidak merespon saat dihubungi via telepon.
Sebelumnya diketahui, Pemkot Surabaya telah membagikan Bansos yang bersumber dari APBD Pemkot Surabaya dan juga bantuan dari Pemprov Jawa Timur.