Pemkot Ingin Warga Lebih Manfaatkan Teknologi Saat PSBB
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya imbau masyarakat untuk di rumah saja dan tidak kemana-mana. Untuk membantu upaya pemerintah untuk memutus rantai sebaran Covid-19.
Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser menginginkan masyarakat Surabaya untuk terus dukung pemerintah, dalam penanganan covid-19.
“Pandemi ini tidak hanya pemerintah saja yang berjuang, tapi juga perlu bantuan masyarakat,” kata Fikser, ketika dikonfirmasi, Minggu, 3 Mei 2020.
Perlu diketahui, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, pada Sabtu, 2 Mei 2020 kemarin, mengatakan tidak ada penambahan kasus pasien Covid-19 di Surabaya. Meski begitu, Fikser tetap mengimbau agar seluruh warga, tetap berada di rumah.
“Kami berharap kepada warga Surabaya, sudah di rumah saja, gak usah kemana-mana. Kami juga berharap semua yang terjadi ini segera berakhir,” ucap Fikser.
Sebagai informasi, dari data yang dihimpun oleh web Pemkot Surabaya, yakni https://lawancovid-19.surabaya.go.id/, terlihat jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) ada 1207 pasien, lalu Pasien Dalam Pengawan (PDP) berjumlah, 2633 orang, serta pasien terkonfirmasi positif, ada 495 warga.
Ketika disinggung mengenai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya. Kepala Dinas Kominfo Kota Surabaya itu menyarankan, agar masyarakat memanfaatkan teknologi handphone daripada terjaring razia.
“Kalau semua sudah bisa pakai teknologi, di rumah aje wes. Ini 14 hari kan demi kepentingan bersama. Anda dan kita kalau sudah selesai, aktivitasnya bisa normal kembali,” jelas Fikser.