393 Guru di Surabaya Positif Covid-19
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menemukan 393 guru positif Covid-19. Para pengajar tersebut berasal dari sejumlah SD dan SMP di Kota Pahlawan. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan jika hal tersebut ditemukan usai Pemkot Surabaya melakukan tes swab massal kepada beberapa guru SD dan SMP:
“Jadi, tes swab untuk para guru ini akan terus kami lakukan. Meski banyak guru ditemukan positif, tapi tren kesembuhan di Surabaya juga sangat banyak,” kata Risma, melalui rilisan persnya, Kamis, 3 September 2020.
Oleh sebab itu, kata Risma, dirinya lebih berfokus untuk memutus penyebaran Covid-19, dibanding mengurusi mutasi yang sudah terjadi pada virus tersebut. “Fokus saya ya memutus mata rantai penyebarannya, dan mengobati yang sudah sakit,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto mengatakan bahwa hingga saat ini total ada 3.882 guru yang sudah melaksanakan tes swab massal gratis dari pemkot. Dari keseluruhan tersebut, lanjut Irvan, baru 3.082 spesimen yang sudah keluar hasilnya melalui uji PCR Labkesda Surabaya.
"Hingga saat ini tes swab massal ini masih terus berlangsung. Pemkot Surabaya berkomitmen untuk menuntaskan tes swab kepada seluruh guru SD dan SMP di Surabaya," kata Irvan.
Dari 3.082 spesimen yang keluar, kata Irvan, 393 di antaranya positif Covid-19. Jumlah ini sama dengan 13 persen dari keseluruhan guru yang dites. Sementara sisanya, yaitu 2.675 atau 87 persen dinyatakan negatif. "Untuk guru yang positif langsung kami isolasi. Kalau yang sakit dibawa ke rumah sakit rujukan, sementara yang tanpa gejala dikarantina di Hotel Asrama Haji," jelasnya.
Irvan mengungkapkan jika tes massal yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya tidak berhubungan dengan rencana dibukanya kembali sekolah. Sebab, menurut dia, hal tersebut masih dikaji hingga sekarang. "Kami cari yang terbaik. Kami utamakan pencegahan, jangan sampai terjadi penularan. Tidak harus menunggu semua guru sembuh, karena ini hal yang tidak berkaitan," tutupnya.