Pemkot Gandeng Lembaga Independen Seleksi Calon Kepala OPD
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mulai melakukan asesmen untuk mengisi kekurangan beberapa jabatan perangkat daerah, Senin, 6 September 2021. Asesmen tersebut dilakukan dengan melibatkan lembaga independen agar hasilnya lebih netral.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan asesmen dilakukan untuk seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemkot, mulai dari Eselon IV, III dan II.
"Dari asesmen itu, akan muncul siapa yang disarankan siapa yang tidak sarankan. Kalau yang (jabatan) kosong juga asesmen ini kita lakukan dari staf," kata Eri.
Ia menjelaskan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh calon pemimpin adalah pintar, mempunyai integritas dan moralnya bagus. Selain berintegritas, pemimpin itu juga harus memiliki jiwa leadership yang hebat.
"Kedua, jiwa kepemimpinan leadershipnya harus hebat, ketiga dia harus solutif (solusional). Dan keempat, dia harus mempunyai kecepatan dalam menyelesaikan masalah, dan yang penting punya komitmen. Terakhir, dia (pemimpin) harus punya loyalitas kepada pemkot. Aturannya dijalankan dan sebagainya. Enam (kriteria) ini, insya Allah kita lakukan asesmennya," jelasnya.
Di samping itu, Eri menyebut, bahwa seorang pemimpin itu juga harus humble. Artinya, pemimpin tak hanya sekadar pintar tapi juga dekat dengan siapapun, terutama dengan warga.
Selain itu, asesmen ini dilakukan untuk menentukan calon pejabat yang akan dipilih dapat bekerja maksimal di bidang apa. Terkadang ada pejabat yang pintar tapi sebenarnya tidak cocok ditempatkan di dinas tertentu dan lebih tepat memimpin di dinas sesuai kemampuannya.
Baginya, seorang pejabat itu dipilih bukan karena dekat dengan walikota atau wakil walikotanya, melainkan karena kapasitas dirinya.
"Jadi pejabat itu bukan karena dekat dengan saya, cidek (dekat) dengan walikotane, bukan. Tapi yang bisa menjadikan dirinya dekat dengan masyarakat, yang mampu menggerakkan ekonominya untuk kepentingan umat, itu yang akan jadi pemimpin. Dari mana netralnya? Ya dari asesmen tadi kelihatan. Sehingga saya ingin benar-benar kelihatan, dia kerja dengan hatinya, bukan karena sekadar pintar," pungkasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga mengungkapkan, bahwa asesmen akan dilakukan secara bergiliran untuk eselon II, III dan IV. Namun, karena jabatan kepala PD paling dibutuhkan, maka terkait kekosongan pada eselon II itu akan didahulukan asesmennya.
Diharapkan, dengan asesmen yang dilakukan secepat mungkin, akhir bulan September ini sudah ada pejabat definitif yang menempati jabatan yang kosong.
Advertisement