Pemkot Buka Total Investasi Asalkan Warga Surabaya Dilibatkan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sangat terbuka dengan investor yang ingin investasi di Surabaya. Baik lokal maupun asing.
Namun ada syarat yang harus diperhatikan dan dijalankan oleh para investor jika ingin investasi di Surabaya. Yakni harus melibatkan warga Surabaya dalam investasi tersebut.
"Invest saja gapapa. Apapun ya. Tapi jelas,harus berdampak langsung ke warga Surabaya," ujar Eri kepada ngopibareng.id , Rabu 31 Juli 2019 di Balai Kota Surabaya.
Pria yang namanya masuk dalam bursa Wali Kota Surabaya pada Pilkada 2021 mencontohkan salah satu syarat investasi di Surabaya yakni di sektor pemukiman dan perhotelan.
Apabila ada investor yang ingin membangun Apartemen dan/atau Hotel, maka minimal 40 persen pegawainya adalah orang yang ber KTP Surabaya, terlebih adalah orang dikawasan sekitar hotel dan/atau apartemen itu.
"40 persen harus warga Surabaya ya. Biar berdampak secara ekonomi langsung, selain itu juga mengurangi pengangguran di Surabaya ya konsep itu," ujar mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang. (DPRKPCKTR)
Bukan hanya jumlah pekerjanya, Eri juga menjelaskan bahwa investor yang membangun hotel khususnya, harus menggandeng UMKM Surabaya untuk barang-barang hotel. Seperti Selimut, Sandal, Sabun, handuk hotel.
Menurut Eri, dengan menggandeng UMKM, para investor secara langsung juga menggenjot ekonomi lokal di Surabaya.
Sehingga, warga Surabaya bukan hanya menjadi budak di kota sendiri.
"UMKM kan harus berkembang, jadi harus dilibatkan. Kalau tidak seperti itu, ya investasi bakal mematikan ekonomi lokal," pungkasnya.
Kini Eri berharap para pelaku UMKM Surabaya bisa meningkatkan kualitas barangnya. Sehingga bisa bersaing dengan siapapun.