Pemkot Buat Hand Sanitizer Sendiri karena Langka
Kelangkaan hand sanitizer di Kota Surabaya langsung dijawab oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya saat ini sedang membuat sendiri hand sanitizer. Hand sanitizer itu berbahan dasar alkohol, glycerol, dan Aquadestilata.
"Karena ini langka, makanya kami membuat sendiri. Ini saja tadi bahannya aja katanya susah. saya coba komunikasi lagi soal hand sanitizer ini, agar masyarakat bisa terpenuhi lah," kata Risma, Senen 16 Maret 2020 setelah Rapat Koordinasi Penanganan Virus Corona di Balai Kota Surabaya.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, hand sanitizer yang dibuat oleh Pemkot itu akan digunakan di tempat-tempat fasilitas publik, seperti Gedung Pemkot Surabaya, Puskesmas, stasiun, pelabuhan, terminal, dan lainnya.
Feni sapaan akrab Febria Rachmanita mengatakan, pembuatan hand sanitizer itu sudah dilakukan oleh Pemkot sejak beberapa saat lalu. Bahkan untuk hari ini saja, Senin 16 Maret 2020, Pemkot sudah memproduksi sebanyak 875 liter.
"Kami membuat ini, kan hand sanitizer itu gunanya untuk menghilangkan kuman dan bakteri ya. Sebelumya juga sudah produksi. Kalau di awal ya sedikit 40 liter, 50 liter, naik ke 100 liter sampai 200 literan. Nah sekarang ini yang lumayan banyak, 875 liter," katanya.
Kata Feni, produksi hand sanitizer yang dilakukan Pemkot, tidak asal-asalan. Ia mengaku mengikuti standart lembaga kesehatan dunia atau WHO dalam membuat cairan pembersih virus dan bakteri tersebut. Sehingga masyarakat bisa aman dan terhindar dari virus corona.
"Ini untuk dibagi-bagi ke masyarakat yang membutuhkan. Kita sudah uji juga di laboratorium kalau tidak ada virus atau bakterinya," katanya.
Meski begitu, Feni tetap meminta masyarakat bukan hanya bergantung pada penggunaan hand sanitizer, namun tetap melakukan cuci tangan dengan sabun, terutama sabun anti bakteri.
"Ini hanya untuk jika tidak ada air dan sabun. Kalau ada, ya tetap pakai air dan sabun. Kami akan bagi terus sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.