Pemkot Batu Gandeng Petani Cabai Atasi Inflasi
Sekretaris Daerah Kota Batu Zadim Efisiensi menyebut sejumlah komoditi menyumbang terjadinya inflasi di Kota Batu. Pemkot juga berupaya mengatasi inflasi dengan menggandeng petani cabai. Hal itu muncul dalam rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mengatasi permasalahan inflasi.
"Rapat koordinasi ini bukan hanya sebagai wadah diskusi, tetapi sebagai wujud sinergi dan keseriusan kita dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat dan mengambil langkah-langkah strategis di tingkat lokal," kata Zadim, Rabu 21 Februari 2024.
Dikutip dari Antara, Zadim menjelaskan, dalam upaya untuk mengendalikan inflasi di Kota Batu, telah mengalokasikan anggaran untuk berbagai program seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan sosial sektor transportasi, dan operasi pasar. Kemudian, bantuan benih dan bibit, penanaman cabai serentak, dan cadangan pangan beras. Langkah-langkah tersebut dapat mengurangi dampak inflasi, meningkatkan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas perekonomian.
Dalam Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) TPID Kota Batu tersebut, Zadim menambahkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa tingkat inflasi, baik secara nasional, Jawa Timur, termasuk di Kota Batu memerlukan perhatian serius.
Indeks Perubahan Harga (IPH) Kota Batu yang mencatat perubahan harga komoditas dengan bobot besar terhadap inflasi, pada minggu ke-III Februari 2024, tercatat sebesar -1,962 persen. Sejumlah komoditas yang memberikan andil antara lain adalah beras, cabai rawit, dan bawang merah. "Hasil dari rapat ini diharapkan melahirkan keputusan yang tepat sasaran dan efektif untuk mengendalikan inflasi di Kota Batu," katanya.
Dalam rapat tersebut, salah satu hal yang juga dibahas adalah terkait program unggulan TPID 2024 di antaranya adalah budidaya tanaman cabai pada tiga kecamatan di Kota Batu, dengan menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT).
Program tersebut penting dilakukan mengingat komoditas cabai memiliki andil besar terhadap terjadinya inflasi. Program unggulan itu, merupakan bentuk kolaborasi antara Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok penting.
Advertisement