Pemkot Bantu Anak di Bulak Banteng Surabaya Idap Kanker Tulang
Nasib memprihatinkan FDI, anak berusia 14 tahun asal Bulak Banteng Lor Bhineka menderita kanker tulang mengerakkan hati Pemkot Surabaya. Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani pun langsung menjenguk FDI di rumahnya.
Saat ini, kondisi FDI memprihatinkan karena kaki sebelah kanannya membengkak. Ia tak bisa beraktivitas seperti anak seusianya. Melihat hal tersebut, Rini meminta camat dan lurah setempat untuk menindaklanjuti FDI agar bisa sembuh seperti sedia kala.
Selain itu, Rini juga meminta camat agar keluarga FDI didata masuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memudahkan pemkot memberi intervensi.
"Adik ini (FDI) itu mulanya keseleo ketika sekolah, kemudian kakinya membengkak setelah sempat dipijit oleh ayahnya. Namun hingga kini belum sembuh dan terus membengkak,” kata Rini, Sabtu, 23 Juli 2022.
Rini menjelaskan, orangtua FDI, DI sudah membawa anaknya itu ke RSUD Dr. Soetomo untuk dilakukan pengobatan, namun tidak membuahkan hasil dan malah terus membengkak. FDI juga sudah menjalani kemoterapi setelah itu dirawat jalan di rumah oleh ayahnya. Karena harus merawat FDI, DI (ayah FDI) pun terpaksa harus dikeluarkan dari tempat kerjanya sebab saat itu ia terlalu sering meninggalkan pekerjaannya.
“Jadi selama ini ayah FDI hanya mendapatkan bantuan dari keluarga untuk modal makan sehari-hari. Oleh karena itu, kami minta kepada Pak Camat agar didata MBR supaya nanti mendapatkan makanan setiap harinya dari pemkot,” jelas Rini.
Sementara itu, Camat Kenjeran Nono Indriyatno mengatakan, setelah mendapat laporan dari warga dan Kader Surabaya Hebat (KSH) Kecamatan Kenjeran, menindaklanjutinya datang ke kediaman FDI.
“Yang jelas, intervensi pertama adalah medis ya, kami bersama puskesmas mengantar adik FDI ke RSUD Dr. Soetomo dan dilakukan rawat inap hingga sekarang,” ujar Nono.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan agar FDI bisa tetap melanjutkan pendidikannya yang sempat tertinggal karena sakit.
"Kami juga akan mengusulkan data orang tuanya ke Kabag Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bapak Arief Boediarto untuk ditempatkan di bagian kebersihan yang tak jauh dari rumahnya. Supaya DI orangtua FDI bisa mendapatkan penghasilan tetap ketika merawat anaknya," tandasnya.
Advertisement