Pemkot Balikpapan Siapkan Penampungan Korban Gempa Palu
Warga tiga desa yakni Desa Limboro, Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur menyiapkan tiga tempat penampungan bagi korban gempa dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, di antaranya asrama haji.
"Kami siapkan Asrama Haji Batakan, Asrama Dodikjur di Manggar, dan Asrama SPN Brimob Staal Kuda," kata Asisten I Sekretaris Kota Balikpapan Bidang Tata Pemerintahan Syaiful Bahri, Selasa.
Pemkot juga menyiapkan tiga rumah sakit, yaitu RS Kanujoso Djatiwibowo, RS Tentara dr Hardjanto, dan RS Bhayangkara.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Suseno, persiapan asrama dan rumah sakit itu diperuntukkan bagi korban bencana dan pengungsi. "Semua akan didata dan juga kalau-kalau ada pengungsi, untuk antisipasi korban yang eksodus dari daerah bencana tersebut," katanya.
Pemkot juga akan terus membantu seandainya dari para pengungsi dan korban tersebut masih ingin meneruskan perjalanan, misalnya ke pulau Jawa. "Ya, kami fasilitasi," lanjut Syaiful.
Asrama Depo Pendidikan Kejuruan (Dodikjur) di Manggar adalah asrama militer dan dikelola TNI Angkatan Darat dan menjadi tempat tinggal sementara para prajurit yang menjalani pendidikan kejuruan.
Sementara itu, Asrama Brimob di Staal Kuda merupakan yang terdekat dengan pusat kota dan memiliki fasilitas kesehatan terbaik. Sedangkan Asrama Haji di Batakan mampu menampung korban hingga 500 orang.
Balikpapan juga mengirim obat-obatan dan 26 orang dalam tim kesehatan. "Kami tidak kirim dokter spesialis dan ahli bedah karena tidak mungkin melakukan operasi di sana. Perlengkapannya tak memadai. Jadi, korban yang harus dioperasi nanti bisa dirujuk ke rumah sakit di Balikpapan," kata Suseno.
Pemkot Balikpapan juga tengah menyiapkan pembukaan rekening bantuan agar masyarakat bisa turut berpartisipasi. Kemudian, bantuan barang dan bahan makanan yang terkumpul akan dikirim dengan menggunakan pesawat milik TNI AU.
"Ini mengingat jalur laut dan darat masih tidak mungkin. Aksesnya sulit, juga rawan," kata Syaiful.
Sebelumnya 98 orang korban gempa Palu dan Donggala tiba di Balikpapan Senin 1 Oktober. Mereka dibawa 2 kapal Bea Cukai yang merapat ke Pelabuhan Semayang dinihari.
"Para korban ini ada yang luka, juga kehilangan rumahnya yang hancur," kata Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Bea Cukai Kaltim Bagian Timur Arief Rachman.
Menurut Arief, kapal pertama tiba sekitar pukul 03.00 Wita dengan membawa 55 orang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Kemudian kapal kedua membawa 43 orang, juga anak-anak dan orang dewasa, tiba sekitar pukul 04.15 Wita.
Korban yang mengalami luka-luka dirujuk ke RS Pertamina dan yang lainnya disiapkan penampungan di Kantor Bea Cukai Balikpapan. (ant)