Sembako Dibagikan untuk MBR dan Warga Surabaya Terdampak PSBB
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal mendistribusikan sembako untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hal itu dilakukan agar warga tidak kesulitan mencari bahan pangan selama diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser mengungkapkan, sebelum PSBB diberlakukan di Surabaya, pihaknya berencana mengirimkan beberapa kebutuhan pokok ke masyarakat yang membutuhkan.
“Ada (memberi bantuan), nanti rencananya hari Senin, 27 April 2020, (bahan pokok) akan didistribusikan,” kata Fikser, ketika dihubungi oleh Ngopibareng.id, Sabtu 25 April 2020.
Fikser mengatakan, bantuan yang akan disalurkan oleh Pemkot Surabaya itu dalam bentuk bahan pokok. Agar masyarakat tak kesulitan makanan saat PSBB berlangsung mulai Selasa, 28 April 2020.
“Tidak ada (bantuan) uang. Adanya beras, abon, mie instan, dan lain-lainnya, sekarang berapa kilonya belum saya cek, ini juga lagi kami cek lagi item-itemnya (yang bakal didistribusikan) secara detail," tuturnya.
Fikser menambahkan, bantuan tersebut tak akan datang setiap hari, namun hanya minimal satu bulan sekali. Atau bisa juga menyesuaikan waktu berlangsungnya PSBB selama 14 hari.
“(Bantuan) dikasih untuk sekian waktu ke depan. Masa setiap hari kita kasih terus, kalau setiap hari, mending kita kasih per makananan. Bantuan bisa selama satu bulan atau 14 hari, kan nanti saya informasikan,” ucapnya.
Fikser menegaskan, tak semua warga bisa mendapatkan bahan pokok gratis ini. Syaratnya penduduk asli Surabaya dan tercatat dalam data MBR yang sudah dikumpulkan oleh Pemkot Surabaya.
“Yang tercover warga Surabaya, gitu. Kita sudah punya data MBR, kita harus pakai data itu. Nanti juga ada penambahan dari dampak Covid-19 ini,” jelasnya.
Pemkot Surabaya, akan memberikan langsung bantuan tersebut kepada kelurahan yang sudah di data. Kemudian petugas di sana memberikan ke masyarakat yang terkena dampak dari PSBB ini.
“Prosesnya nanti lewat Pak Lurah, terus nanti di Kelurahan itu yang membagikan, kan dia yang tahu warganya, yah lewat situ,” ungkap Fikser.
Sementara itu, Pemkot Surabaya juga sudah bertemu dengan para stakeholder, yang meliputi lurah, camat, pengelola perumahan serta para pemimpin perusahaan. Mediasi tersebut dilakukan, guna mensosialisasikan perihal PSBB, agar dapat berjalan dengan baik.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Febriadhitya Prajatara, Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara belum memberikan penjelasan detail hasil dari pertemuan tersebut.
“Iyah mohon maaf ini masih rapat, nanti akan saya hubungi lagi nanti,” katanya ketika dihubungi Ngopibareng.id.