Pemkot akan Bangun Rusun Baru di Tiga Titik, Termasuk Aset YKP
Pemerintah Kota Surabaya berencana membangun tiga rumah susun baru di tiga lokasi. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi.
Lokasi yang akan dibangun Rusun oleh Pemkot Surabaya berada di daerah Gunung Anyar, Indrapura dan Benowo. Menurut Eri, pembangunan Rusun baru ini untuk memfasilitasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang masih tak memiliki tempat tinggal.
“Kami ada Bekas Tanah Kas Desa (BTKD), yang sudah kami mintakan ke Kementerian Agraria untuk bantuan rusunnya. Rencananya mau bangun tiga, Gunung Anyar, Indrapura sama satunya di Pondok Benowo Indah. Lahannya kita yang akan urug, tapi pembangunannya dilakukan oleh pemerintah pusat," tutur Eri, Minggu 4 Agustus 2019 di Balai Kota Surabaya.
Keterangan Eri sejalan dengan keinginan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Risma dalam berbagai kesempatan selalu berkata bahwa pentingnya pengadaan rusun bagi warga Surabaya.
Tak tanggung-tanggung, Risma menyebut, ada lebih dari 5000 KK yang mengantre untuk bisa tinggal di rusun milik Pemkot Surabaya yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Karena hal itu, ketika Pemkot berhasil mendapatkan kembali aset milik Yayasan Kas Pembangunan (YKP), Risma berjanji akan membangun beberapa rusun baru di tanah aset YKP.
"Nilai aset YKP bisa mencapai Rp 5 triliun lebih, saat ini sedang dilakukan inventarisir oleh Dinas terkait. Aset ini bentuknya bisa bermacam-macam, namun masih banyak yang berupa lahan kosong. Kita kan ada pengurus sementara, nanti kita inventarisasi data sama asetnya. Sebagian aset YKP itu bisa digunakan untuk rumah susun warga tidak mampu,” kata Risma.
Menurut Risma, ke depannya Pemkot Surabaya tak hanya membangun Rusun biasa, namun berencana untuk membangun rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik). Sehingga warga bisa memiliki hak atas tempat tinggalnya.
Senada dengan Risma, menurut Eri, pembangunan rusunami diperlukan agar warga asli Surabaya bisa memiliki rusun sebagai rumah pribadi, tanpa harus bingung pindah-pindah tempat tinggal. Dengan adanya rusunami, diharapkan pemkot tak perlu terus-nenerus membangun rusun gratis.
"Kalau membangun rusun, secara otomatis membangun bangunan baru dan gratis. Nah, ini pembiayaannya ikut siapa? Semakin banyak rusun, evaluasi pembiayaan kita itu seperti apa? Jangan sampai bangun-bangun rusun tetapi tidak pernah dipelihara. Yang kami kembangkan sekarang gimana pemkot hadir untuk memberi kemudahan masyarakat punya rumah dengan biaya yang tidak terlalu besar," paparnya.
Ngopibareng.id mencoba menghubungi Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah, Maria Theresia Ekawati Rahayu, untuk menanyakan rencana pembangunan Rusun di aset bekas milik YKP, namun hingga saat ini, tak ada jawaban darinya. Bahkan ia hanya membaca tanpa membalas satupun pertanyaan yang diberikan. (alf)