Pemkab Pasuruan Tutup Sementara IRD RSUD Bangil
Pemerintah Kabupaten Pasuran menutup sementara layanan IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUD Bangil. Hal ini karena dalam rangka sterilkan ruangan dan alat-alat kesehatan agar tidak menjadi media penularan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, penutupan pelayanan IGD RSUD Bangil diberlakukan selama 4 hari saja. Yakni mulai 10-14 September 2020.
"Sebagai upaya pencegahan penyebar luasan Virus Corona, maka kami putuskan untuk menutup layanan IGD RSUD Bangil selama 4 hari saja,” kata Anang, Jumat, 11 September 2020.
Selain untuk mensterilisasi ruangan, penutupan layanan IGD RSUD Bangil sengaja dilakukan untuk melindungi seluruh dokter maupun tenaga kesehatan (nakes) dari paparan Virus Corona.
Kata Anang, kesehatan dari para dokter dan nakes yang menangani pasien Covid-19 harus terus diperhatikan, lantaran mereka adalah asset yang harus dijaga demi dapat menyembuhkan warga yang terpapar virus corona maupun penanganan pasien gawat darurat lainnya.
"Para dokter dan nakes ini adalah garda terakhir yang berjuang untuk menyelamatkan pasien positif Covid-19 maupun warga yang tengah dalam kondisi gawat darurat. Maka dari itu, untuk menjaga kesehatan mereka semua, upaya penutupan layanan IGD ini perlu kami lakukan," katanya.
Setelah empat hari ditutup, layanan IGD RSUD Bangil akan kembali dibuka per hari senin (14/09/2020) mendatang. Untuk itu, Anang yang mewakili Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf meminta masyarakat untuk dapat memahami keputusan yang diambil oleh Pemkab Pasuruan.
"Mewakili Bupati Pasuruan, kami meminta seluruh masyarakat untuk dapat memahami kondisi yang ada. Senin tanggal 14 september, layanan IGD akan kembali dibuka untuk umum," katanya.
Sementara itu, selaku Direktur RSUD Bangil, Dr Arma Rosalina mengatakan meski IGD RSUD Bangil ditutup, akan tetapi pihaknya sudah bekerja sama dengan RS Prima Husada sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Kami sudah menempatkan petugas yang stand by di depan IGD. Kalau ada pasien yang datang ke IGD, meski itu dalam kondisi gawat darurat, tetap akan kita tolong, tapi kita arahkan ke ruang pelayanan gedung isolasi Covid-19," katanya.
Hanya saja, untuk kenyamanan pasien, Dr Arma menghimbau untuk sementara waktu, para pasien bisa langsung menuju RS Prima Husada maupun RS lain yang juga sudah siap. Yakni RSI Masyithoh, RSUD Grati, dan RSUD Kota Pasuruan.
"Kalau ada pasien yang memerlukan RS Bangil dari rumah sakit swasta tersebut, tetap bisa kami layani, tapi tidak melewati IGD. Begitu juga untuk pasien bersalin dan kasus darurat, maish bisa dirujuk ke RS Bangil. Kalau kecelakaan tidak bisa," katanya.
Ditanya apakah banyak dokter dan nakes RSUD Bangil yang terpapar Virus Corona, Arma tak memungkirinya. Menurutnya, dari waktu ke waktu, ada nakes maupun dokter yang terpapar. Akan tetapi dalam kondisi baik, bisa cepat pulih dan kembali bekerja.
"Kalau terpapar pasti ada dari waktu ke waktu. Tapi kondisinya baik, dapat pulih dan bisa bekerja kembali. Untuk pencegahan agar tidak semakin banyak yang terpapar, maka untuk sementara kita tutup layanan IGD dulu sampai minggu, senin kita buka kembali," katanya.