Pemkab Pasuruan Relokasi Pedagang Korban Kebakaran Pasar Sukorejo
Pasca terbakarnya puluhan kios di Pasar Sukorejo pada Selasa, 14 Juli 2020 dini hari, Pemerintah Kabupaten Pasuruan sudah menyiapkan langkah darurat dengan merelokasi para pedagang.
Rencana relokasi tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron saat melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke Pasar Sukorejo, Rabu, 15 Juli 2020.
Menurutnya, relokasi adalah hal urgen yang harus dilakukan agar para pedagang bisa berjualan kembali di tengah pandemi corona. Tempatnya pun sudah disiapkan, yakni di sekitaran Pasar Sukorejo itu sendiri.
"Kebetulan ada lapak-lapak kosong yang ada di sebelah barat dari kios-kios yang terbakar. Kita tinggal menambah jumlah tempat sesuai dengan banyaknya kios yang terbakar," kata Mujib.
Ditargetkan, para pedagang bisa berjualan di area relokasi, dalam satu minggu ke depan. Kata Gus Mujib, Pemkab Pasuruan melalui Dinas Perindustrian akan segera melengkapi kekurangan kios baru yang setidaknya bisa digunakan para pedagang untuk sementara waktu.
"Sembari menunggu langkah selanjutnya, maka para pedagang kami relokasi dulu. Yang penting mereka bisa berjualan," katanya.
Selain merelokasi para pedagang, Pemkab Pasuruan juga memberikan bantuan paket sembako kepada 27 pedagang terdampak. Pemberian bantuan tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup para pedagang pasca terbakarnya 22 kios yang juga membuat 5 kios lainnya tak bisa berjualan.
"Saya datang ke sini ditugasi Pak Bupati. Untuk sementara, kami siapkan paket sembako dulu untuk 27 pedagang terdampak. Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban para pedagang selama mereka tak bisa berjualan," kata pria yang juga Pengasuh Ponpes Al Yasini tersebut.
Sementara itu, saat ditanya seputar langkah pemerintah untuk merehab atau membangun kembali kios baru, Gus Mujib menegaskan Pemkab Pasuruan masih menghitung besaran anggaran yang dihabiskan untuk membangun kembali atau merehab Pasar Sukorejo.
"Kalaupun memang direhab dan anggarannya cukup di PAK, ya kita akan rehab. Tapi kalau lebih baik dibangun kembali, maka itu kita rencanakan di tahun 2021," katanya.
Diketahui, sebanyak 22 kios pedagang di Pasar Sukorejo ludes dilalap si jago merah pada Selasa dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
Namun, 5 kios lainnya tak bisa berjualan lantaran terkena imbas dari serpihan puing-puing yang terbakar dari 22 kios tersebut. Ditaksir, kerugian material mencapai Rp800 juta.