Pemkab Pasuruan akan Bangun Sudetan Kali Bangiltak Atasi Banjir
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas bersama Pemkab Pasuruan akan mulai membangun Sudetan Kali Bangiltak. Misbah Zunib, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Pasuruan mengatakan, pembangunan sudetan dilakukan selama tiga tahun, yakni 2021-2023.
Anggaran pembangunnnya bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) senilai Rp600 miliar. Hanya saja, sebelum dibangun, Pemkab Pasuruan berkewajiban untuk menyelesaikan pembebasan lahan selama dua tahun.
“Kalau pembangunan fisiknya didanai APBN, tapi kalau pembebasan lahannya melalui APBD Kabupaten Pasuruan,” kata Misbah, di sela-sela kesibukannya, Rabu 5 Mei 2021.
Perihal pembebasan, Misbah menegaskan bahwa BBWS Brantas saat ini sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 Miliar. Sementara apabila dikalkulasikan, total anggaran yang diperlukan untuk membebaskan lahan warga hingga fasilitas umum hingga sebanyak 1872 bidang ini mencapai sekitar Rp250 miliar.
Anggaran tersebut terbagi menjadi dua, yakni nominal sebesar Rp190 miliar untuk lahan dan bangunan warga yang bersertifikat dan Rp60 miliar untuk yang belum bersertifikat. “Kalau yang tidak bersertifikat akan juga diberikan pengganti sukarela. Seluruh penganggaran untuk pembebasan lahan dibebankan kepada APBD Kabupaten Pasuruan," jelasnya.
Hanya saja, terkait kesediaan anggaran pembebasan lahan, Misbah menjelaskan, Pemkab Pasuruan akan mempertimbangkannya, lantaran anggaran tersebut tidak sedikit plus adanya refocusing di hampir semua OPD di Kabupaten Pasuruan.
"Tapi kalau APBD masih dipertimbangkan berapa alokasi yang digunakan. Insya Allah menjelang PAK akan diberikan gambaran nominalnya," singkatnya.
Seperti diketahui, wilayah Bangil, Beji dan Gempol merupakan daerah langganan banjir. Dengan rencana pembangunan Sudetan, ribuan rumah hingga fasilitas umum di 3 kecamatan akan dibebaskan. Di antaranya Kecamatan Gempol meliputi Desa Gempol dan Legok. Kemudian Kecamatan Beji yang meliputi Desa Cangkring Malang, Kedungringin, Kedungboto, dan Pagak. Serta Desa Kalianyar dan Tambakan di Kecamatan Bangil.
Sejauh ini, tahapan pembangunan masih dalam studi larap yang meliputi identifikasi permasalahan, baik dari sisi sosial maupun teknis lapangan. Selain itu, kata Misbah, pihaknya juga mulai melakukan sosialisasi ke warga-warga yang akan direlokasi.
Harapannya, warga dapat memahami, lantaran pembangunan sudetan ini memiliki multi efek player yang besar. Yakni dalam rangka penanggulangan banjir yang kerap kali menyambangi wilayah terdampak saat musim penghujan tiba.
"Pentingnya dibangun Sudetan, karena pada november atau desember sampai maret, beberapa wilayah selalu jadilangganan banjir. Maka dari itu, dibangunnya sudetan bisa menanggulangi banjir. Target selesai tahun 2023," tutup Misbah.