Pemkab Lamongan Raih Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2024
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menerima penghargaan Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024. Penghargaan ini dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, Jumat 28 Juni 2024.
Penghargaan tersebut diserahkan Sekretaris Utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto di Merapi Grand Ballroom Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang, Jawa Tengah.
"Kategori penghargaan yang kita terima itu terkait bidang penurunan prevalensi stunting tertinggi tahun 2023. Tentu, ini akan menjadi spirit dan motivasi bersama untuk terus mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas," ujar Yuhronur Efendi, Sabtu 29 Juni 2024.
Ia menjelaskan, angka stunting di Kabupaten Lamongan sempat mencapai 27,05 persen pada 2022. Dengan berbagai kolaborasi pentahelix angka tersebut mengalami penurunan secara drastis. Tepatnya pada 2023, angka stunting menjadi 9,4 persen.
'Capaian ini mampu mencapai Targetkan BKKBN sebesar 12,3 persen di tahun 2024," papar bupati.
Tentu, pencapaian ini tidak semudah membalik tangan. Tetapi, butuh kerja keras. Seperti melakukan berbagai kolaborasi pentahelix. Hasilnya patut disyukuri karena menurunkan angka secara drastis.
“Beragam upaya telah kita lakukan secara bertahap dan berfokus pada penanganan penderita, edukasi kepada orang tua hingga remaja,” sambung Yuhronur Efendi.
Program tersebut di antaranya program 1-10-100. Artinya, satu paket untuk 10 anak stunting selama 100 hari. Ada pula program inovasi Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa (Monalisa Berdansa), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia, Tinggal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil (Tilik Insert Bumil).
Selanjutnya, Gerakan Selamatkan Ibu Hamil Dengan Siaga Donor Darah (Ransel Si Dora), Remaja Sehat Bersama Dapur Sehat Atasi Stunting (Resa Bersama Dahsyat), Forum Gemar Makan Ikan (Forikan), Audit Kasus Stunting tingkat Kecamatan, Pemberian Sertifikat untu Ibu Menyusui, Skrining atau Pendataan Keluarga Beresiko stunting hingga penguatan infrastruktur kesehatan.
"Jadi, penghargaan ini merupakan hasil dari komitmen Pemkab Lamongan dalam menurunkan angka stunting. Demi menciptakan generasi yang unggul, berkualitas, dan berkarakter agar anak-anak di Lamongan menjadi bagian dari Indonesia emas 2045," pungkas Yuhronur Efendi.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan, untuk membangun SDM Indonesia emas 2045, BKKBN telah melakukan intervensi variabel atau faktor yang dinilai efektif untuk mencegah lahirnya stunting baru, Di antaranya, bayi prematur dan pengetahuan pendidikan ibu, khususnya faktor sensitif.
“Harapan saya dapat menyasar yang faktor-faktor sensitif untuk menurunkan stunting maupun mempercepat kualitas SDM. Tujuannya, untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045," tandasnya.