Pemkab Jombang Lakukan Ekskavasi Ketiga di Situs Pandegong
Pemkab Jombang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali melaksanakan ekskavasi Situs Pandegong di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno.
Ini merupakan ekskavasi tahap ketiga, setelah selesainya ekskavasi tahap pertama pada November 2021 lalu dan ekskavasi tahap kedua pada 16-25 Maret 2022 lalu.
Kepala Disdikbud Jombang Senen mengatakan, ekskavasi tahap ketiga ini melibatkan tim ahli dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
“Dari informasi yang kami dapatkan, bangunan ini mempunyai nilai sejarah yang mungkin lebih tua dari penemuan lain di Jombang,” katanya.
Karena anggaran terbatas, Senen menyebut ekskavasi dilakukan secara bertahap. “Sejak 2021 sudah dilakukan ekskavasi, dan untuk yang tahap tiga ini dilakukan mulai tanggal 13 hingga 22 April 2022,” imbuhnya.
Untuk memperlancar proses ekskavasi, Senen mengharapkan dukungan dari masyarakat sekitar Situs Pandegong. Terutama aspek keamanan, dalam mencegah potensi dan risiko tindak pidana pencurian dan penjarahan benda-benda yang menjadi cagar sejarah.
“Anggaran ekskavasi tahap ketiga di Situs Pandegong ini kurang lebih Rp53 juta. Jadi harus dimaksimalkan untuk mencapai keberhasilan ekskavasi,” pungkasnya.
Sementara itu Pamong Budaya Ahli Pertama BPCB Jatim Albertus Agung Vidi Susanto mengatakan, setelah ekskavasi tahap kedua bangunan Situs Pandegong terlihat hampir seluruhnya.
Diperkirakan, proses ekskavasi tahap ketiga akan menampakkan seluruh bangunan situs. Baik di kawasan inti maupun penyangga. “Tahap pertama mencapai 30 persen. Tahap kedua candi terbuka secara penuh,” katanya.
Vidi menyebut pihaknya harus mencari data arkeologi lain di Situs Pandegong. Hal itu sebagai tambahan kesimpulan jika Situs Pandegong sebenarnya memiliki tampilan yang lebih besar dari temuan saat ini, namun kondisinya rusak.
Target ekskavasi ketiga ini adalah menemukan potensi lain yang mungkin masih terpendam di dalam tanah,” pungkasnya.