Pemkab Jember Janji Tertibkan PKL Kawasan Kampus Unej Tahun 2024
Hingga saat ini pedagang kaki lima (PKL) masih menjamur di trotoar jalan Kawasan kampus Universitas Jember. Bahkan, PKL kini mulai tumbuh di Jalan Mastrip depan Politeknik Jember.
Keberadaan PKL banyak dikeluhkan warga. Khususnya pengguna jalan Kawasan Kampus Unej. Meskipun demikian, Pemkab Jember sampai saat ini masih belum menemukan strategi yang tepat untuk menangani PKL tersebut.
Pemkab Jember memastikan para PKL yang mengais rezeki di pinggir jalan Kawasan Kampus Unej tidak akan digusur. Mereka akan ditata.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jember Hadi Sasmito mengatakan, Pemkab Jember saat ini melalui melakukan pengembangan Kawasan perkotaan dan Kawasan wisata. Pemkab Jember kini sudah mulai pembangunan infrastruktur jalan menuju Pantai Bandealit, Kecamatan Tempurejo.
Salah satu yang menjadi target pengembangan pada tahun 2024 adalah Kawasan Kampus Universitas Jember. Kawasan tersebut akan dijadikan Kawasan ekonomi, edukasi, dan kebudayaan terintegrasi.
Karena alasan itu, Pemkab Jember melakukan uji coba sistem satu arah di Kawasan tersebut. Meskipun uji coba saat ini hanya berlaku pada pukul 06.00 – 08.00 WIB dan pukul 14.00 – 18.00 WIB, namun sistem satu arah akan terus dikembangkan sampai tahun 2024.
Rambu-rambu lalu lintas akan mulai dipasang pada tahun 2024. Tak hanya itu, Pemkab Jember juga akan mengembangkan jalur alternatif. Sebab uji coba sistem satu arah 24 jam ditolak, salah satunya karena minim jalur alternatif.
“Kita akan mengembangkan jalur alternatif yang ada di dekat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. Jalan yang ada di dekat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember akan dikembangkan menjadi jalur alternatif,” katanya.
Saat ini Pemkab Jember juga sudah menganggarkan program transportasi umum gratis di Kawasan Kampus Unej. Bus tersebut nantinya akan mengantarkan pelajar, termasuk mahasiswa Unej saat hendak berangkat dan pulang dari kampus.
Pemkab Jember juga berharap Universitas Jember bisa memberikan izin jalur kampus bisa dilalui transportasi publik yang disediakan Pemkab Jember. Bus-bus tersebut bisa untuk mengantarkan mahasiswa dari pintu masuk double way Unej menuju fakultas-fakultas yang ada.
“Jalan yang terdampak kebijakan sistem satu arah akan kita lakukan perbaikan, sepanjang jalan tersebut memang menjadi tanggung jawab Pemkab Jember,” jelasnya.
Pemkab Jember juga berjanji menata estetika Jalan Jawa, Jalan Kalimantan, Jalan Mastrip, dan Jalan Riau. Salah satunya dengan menata PKL. Hadi sepakat PKL yang berdiri di trotoar menambah kesan kumuh. Kendati demikian, Pemkab Jember tidak bisa serta merta menggusur sumber penghasilan warga Jember itu.
Karena itu, Pemkab Jember bekerja sama dengan Unej akan menata PKL. Hadi memastikan penataan tersebut tidak akan mengurangi penghasilan PKL yang biasa diperoleh selama ini.
“Arah kebijakan pembangunan, termasuk sistem satu arah dan penataan PKL sudah melalui kajian dan perhitungan. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan estetika kawasan kampus,” pungkasnya.